PLAYING WITH MY HEART / WAITING FOR LOVE PART 2 END

Ditahun awal, yuri masih bisa mendengar kabar Jessica melalui orang tua Jessica. Tapi setahun kemudian, orang tua jessicapun pindah ke seoul karena ayah Jessica dipindahtugaskan kesana. Setelah itu, ia tak tau kabar Jessica lagi.. setiap tahun, jika musim libur tiba.. yuri akan ke stasiun.. berharap Jessica akan datang.. ia menunggu sampai kereta terakhir, tetapi Jessica tak kunjung datang..

“mungkin tahun depan..” gumam yuri, lalu iapun pulang..

Ditahun berikutnya.. yuri menunggu lagi.. tapi hasilnya tetap nihil.. orang yang ia tunggu tak kunjung datang.. pernah ada niat untuk menyusul Jessica ke seoul, tetapi ia mengurungkan niatnya karena tak cukup banyak biaya..

Selama 5 tahun berturut-turut,, yuri akan ke stasiun… dan selama 5 tahun itu pula.. ia akan berkata..

“mungkin tahun depan..”

Entah apa yang membuat yuri selalu menunggu Jessica.. apa karena jawaban senyumannya yang artinya.. “tunggulah..” atau senyuman itu hanya senyuman palsu, karena tak ingin menyakiti yuri?? Entalah..hanya Jessica yang tau, dan mungkin yuri telah salah mengartikan senyuman itu..

5 tahun kemudian..

Sudah 10 tahun yuri terus menunggu Jessica.. sekarang umurnya sudah menginjak 29 tahun.. ia tak memiliki kekasih.. karena dihatinya hanya ada Jessica.. saat ini ia bekerja di kediaman ayah taecyeon menggantikan ayahnya, karena ayah yuri sudah semakin tua dan tak sanggup lagi untuk bekerja..

“yuri..”

“ya tuan??”

“siapkan mobil untukku.. hari ini aku akan keseoul.. karena besok anakku taecyeon akan menikah..”

“wah…benarkah tuan..selamat tuan.. anda akan segera memiliki menantu..”

“iya.. sebentar lagi Jessica akan menjadi menantu saya..”

Seperti petir yang menyambar yuri disiang hari.. lututnya lemas.. dadanya sesak mendengar nama Jessica..

“maksud tuan Jessica anak tuan jung??”

“iya..jessica jung..”

“ah..sekali lagi selamat tuan..” ucap yuri.

“iya.. sekarang siapkan mobilnya..”

“baik tuan..” ucap yuri.. dengan langkah yang berat ia berjalan dan menyiapkan mobil untuk majikannya..

22 tahun penantian yuri.. dari ia mulai mengenal Jessica dan mencintai Jessica.. dan sekarang setelah 22 tahun mengunggu.. Jessica akan menjadi milik orang lain??
hatinya tercabik-cabik.. sakit sekali rasanya.. ia tak rela Jessica menjadi milik orang lain..

“sica.. aku sangat mencintaimu.. tidak bisakah kau menjadi milikku??” ucap yuri, bersandar dibawah pohon..

“kenapa harus taecyeon sica??? Wae??” ucapnya lagi

“kau tau.. kenapa sampai sekarang kenapa aku masih tetap hidup???”

“itu karena kamu?? Karena kamu, sampai sekarang aku masih hidup..”

“kenapa sampai sekarang aku tidak memiliki kekasih?? Karena dihati ini.. hanya ada kamu.. bisakah kau merasakan itu sica.. bisakah kau merasakan cinta yang tulus aku miliki hanya untukmu.. bisakah kau menjadi milikku???”

Air mata yuri terus saja mengalir.. ia masih tetap tidak percaya dengan hal ini..

Ia memejamkan matanya.. merasakan angin menerpa wajahnya…

“hmmm…” yuri menghela nafasnya.. dan tersenyum.. senyum yang ia paksakan, lalu berkata..

“separuh hidupku telah hilang…”

“chukkae”

***

25 tahun kemudian

Lelaki yang berumur setengah abad memulai aktivitasnya dipagi hari.. ia tak peduli dengan terik matahari yang menerpa tubuhnya.. ia hanya focus kepada pekerjaannya.. membersihkan halaman rumah majikannya..

“kakek….” Teriak seorang gadis.. yuri tidak memperdulikan suara tersebut  ia tetap focus kepekerjaannya..

“ahjussi…” seseorang memanggilnya..

“yah..nona…??” ucap yuri menoleh.. pertama kali melihat gadis itu, mengingatkan ia kepada seseorang..

“dimana kakek saya…??”

“anda siapa??” Tanya yuri..

“yah…. Okh Yoona-ah… angkat barang-barangmu..”

Suara itu…suara yang sangat tidak asing ditelinga yuri..

“iya umma..” teriak gadis itu.. lalu ibu yoona (Jessica) dan appa yoona (taecyeon) masuk ke halaman rumah.. yuri mentutup wajahnya dengan topi.. saat ini ia belum siap dan tidak siap untuk melihat Jessica.. setelah berpuluh-puluh tahun lamanya.. dan sekarang Jessica datang..

“mianhae..ajjushi.. dimana ayah saya??” ucap Jessica.. kepada yuri..

Tubuh yuri bergetar karena sekarang Jessica berada dihadapannya.. ia tak berani mengangkat wajahnya..

“di dalam nyonya.” Ucap yuri gugup..

“suara ini.. sepertinya aku kenal..” ucap Jessica.. lalu ia membuka topi yuri.

“omo…Yuri….” Kaget Jessica.. air mata Jessica seketika menetes..

“Jessica..” hanya kata itu yang keluar dari mulut yuri.. melihat Jessica untuk pertama kalinya..

“umma..ahjussi ini siapa??” ucap yoona.. karena melihat ummanya menangis..

“sahabat umma, yuri..” ucap Jessica..

“aigo… kalian sudah datang…” ucap ayah taecyeon.

“kakek..” teriak yoona lalu memeluk kakeknya..

“ayo masuk,, yuri angkat barang-barang anakku lalu pulanglah..” ucap ayah taecyeon.

“baik tuan.. “ yuri.. lalu meninggalkan Jessica yang masih berdiam diri ditempat.

“sayang ayo kita masuk..” ucap taecyeon lalu menarik istrinya masuk.. setelah beberapa saat, ia keluar menemui yuri..

“yuri..”

“yah..??”

“biar saya yang angkat.. kamu pulanglah..”

“tidak apa-apa.. saya saja.. pasti anda lelah..”

“ah..tidak apa-apa.. pulanglah..”

“ya sudah, baiklah.. saya pulang..” ucap yuri.. mengambil alat kerjanya lalu pulang..

***

Pagi yang cerah… yoona berjalan-jalan mengelilingi pedesaan sekalingus mecari tahu tampat tinggal ahjussi yang membuat ummanya menangis seharian..

Ia ingin tahu, siapa yuri sebenarnya…

“permisi..apa anda tahu kediaman paman yuri??”

“ah..yuri..”

“ne, paman apa anda tau??”

“tentu saja tau.. tapi sepertinya sekarang yuri sedang bekerja di kediaman tuan okh..”

“saya cucu, dari kakek och.. saya ingin kerumah paman yuri, karena hari ini ia tidak masuk..”

“oh..begitu.. nona, lurus saja.. lalu kekiri.. jika melihat sungai.. nona belok kekanan.. disitu ada satu rumah.. itulah rumah yuri..”

“oh.. begitu.. khamsamida ahjussi..”

“ne..”

Yoonapun mengikuti intruksi dari ahjussi itu. Setelah jalan begitu jauh, akhirnya ia sampai ke kediaman yuri.

Tok,tok,,tok,,

“nugu..”

“ahjussi saya yoona..”

“yoona siapa??” ucap yuri lalu membuka pintu rumahnya..

“annyeonghaseo ahjussi..” ucap yoona menunduk..

“ah..nona.. kenapa datang kemari?? Ayo, masuklah..”

“ne, paman..” yoonapun masuk kerumah yuri.

“maaf, paman tidak masuk hari ini, paman sedang tidak enak badan nona..”

“paman.. panggil saja saya yoona..”

“iya nona. Mksd saya yoona..”

“istri paman dimana??”
“saya tidak memiliki istri yoona..”

“ah..maaf paman.. saya tidak bermaksud…”

“ah.anio, gwencana.. kalau blh tau apa yang membuat nona datang kegubuk saya?”
“sebenarnya saya datang kesini untuk bertanya, kisah hidup paman dan umma saya.. saya penasaran kenapa umma saya menangis seperti itu. Dan appa saya tidak mau menceritakannya. Bisakah paman menceritakannya?”

“umma nona menangis??”

“ne..semalaman setelah melihat paman, umma terus-terusan menangis.. tadi pagi, mata umma bengkak.”

“hmm…” yuri menghela nafas panjang..

“baiklah.. sebenarnya……………..”

2 jam berlalu.

Mendengar cerita penjang dari yuri, air mata yoona mengalir dengan derasnya.. ia tak menyangka masih ada orang seperti yuri yang mencintai dengan tulus.. dan berpuluh – puluh tahun menunggu tanpa ada kepastian..

“yoona-ah..jangan menangis..” ucap yuri sambil mengusap air mata yoona.

“sekarang saya mengerti kenapa umma mengangis seperti itu” ucap yoona disela-sela isak tangisnya.

“yoona.. anak manis jangan menangis lagi yah..” ucap yuri mencoba menghibur yoona.

“paman??”

“hmm?”

“mungkin jika ummaku menerima cinta paman. Pasti sekarang paman yang akan menjadi ayah saya..” ucap yoona, yuripun tersenyum.

“yoona.. jika ummamu menerimaku.. mungkin juga kau tidak akan lahir.. ini semua sudah menjadi takdir.. walau ummamu bukan milik paman.. tapi disini.. hati paman, selalu ada ummamu..” ucap yuri sambil memegang dadanya.

“paman??”

“bisakah aku memanggilmu ayah??” ucap yoona.. yuri tersentak mendengar ucapan yoona..

“iya.. apapun maumu yoona..”

“appa….” Mendengar sebutan appa, yuri menitihkan air mata..

“maaf paman..” ucap yoona.. dengan cepat yuri mengusap air matanya.

“gwencana.. yoona.. sebaiknya kamu pulang.. umma dan appamu nanti akan mengkhawatirkanmu..

“ne, appa.. appa..bisakah saya kesini lagi??”

“tentu saja yoona.. kapanpun kamu mau.. pintu rumah paman akan selalu terbuka” ucap yuri tersenyum.

“khamsimda appa.. saya pamit dulu..”

“yoona tunggu sebentar..”

“ne.” yuripun berjalan dan mengambil sesuatu dikotak.

“yoona, bisa membantu paman??”

“ada apa appa??”

“ketika nanti kembali diseoul, berikan ini kepada ummamu. Tapi jangan sampai appamu tau. Mengerti..?”

“ne appa, aku mengerti..” ucap yoona.. yuripun memberikan yoona kalung yang dulu diberikan Jessica kepadanya..

“saya pulang appa, annyeong..”

“annyeong yoona..”

***

Hujan turun dengan derasnya.. yuri duduk termenung diterasnya.. pandangnya lurus kedepan sambil memandang hujan..

“sica..anakmu begitu cantik dan baik hati.. kau tau, di memanggilku appa..” ucap yuri..

“Jessica…….”

“sica..terima kasih.. kau masih tetap menemaniku disini.. dihatiku.. walau seutuhnya kau bukan milikku.. tapi kau milikku disini..”ucap yuri..

“jika masih ada kehidupan berikutnya.. aku berharap masih bisa bertemu denganmu.. berharap kau jadi milikmu.. dan berharap yoona akan menjadi anak kita.. ucapnya lagi..

Ia memejamkan matanya.. menikmati suara hujan yang menyentuh tanah, dan semilir angin menerpa wajah keriputnya.

END

Inspirasi : dari video klip The rain – bermain dengan hatiku.. anak kecilnya nunggu ceweknya mpe ia tua T.T

I hope,para reader yang merindukan saya bisa terhibur J