Always Love you part 16

Cast : YulSic

Genre : Yuri, Romance.

PART 16

Yuri POV

Sudah seminggu hidupku seperti ini, tiap hari mabuk-mabukan, tidur dengan wanita, bahkan aku sudah tak memperdulikan kuliahku dan teman-temanku.. yang kupikirkan sekarang hanya Jessica…

“sica… kau membuatku gila… aku merindukanmu….” Gumamku, aku berjalan kedapur dan menggambil segalas air. Tiba-tiba mataku tertuju pada gambar yang menempel di pintu kulkas, kudekati kulkas itu, dan mengambil beberapa foto-foto ku bersama Jessica.. aku melihatnya satu persatu dan mengingat kenangan aku bersamanya..

“aku harus kembali padanya.. aku tak mau kehilangannya.” gumamku..

Aku mengambil handphoneku lalu menelpon seseorang…

***

Jessica POV

Tak terasa sudah seminggu lebih aku disini.. menenangkan pikiran dan mencoba untuk melupakannya, tapi sepertinya tak bisa.

“kira-kira, apa yang yuri lakukan sekarang…??” gumamku.. kenapa tiba-tiba aku teringat padanya. Apa dia baik-baik saja???? Yuri sepertinya aku merindukanmu..

“Jessica…” teriak bibiku, dari lantai bawah.

“iya bi.. “kataku, lalu aku menoleh kebawah.

“ini ada surat untukmu…” katanya, aku lalu turun.

“dari siapa??” tanyaku..

“lihat sendiri, sepertinya dari Seoul” katanya lalu ia memberikan surat itu kepadaku. Aku lalu melihat nama pengirim surat itu.

“yuri…” ucapku, ternyata surat ini dari yuri, aku lalu naik ke kamarku, dan membuka amplop itu. Dan ternyata isinya foto-fotoku denganya, dan dia menulis sesuatu di foto itu.

Jessica…apa  kau ingat ini??? Ini saat kita masih sekolah dulu… dan hari pertama kita resmi menjadi sepasang kekasih.. kekeke…. Aku ingat saat itu, saat aku menyatakan cinta padamu..  mengingatnya aku malu dengan diriku sendiri tak menyangka akan melakukan hal itu.. kau tau aku kan??? … hehe.. untung saja kau menerimaku.. Jessica…. Saranghae..!!

Ini saat, kau memotong pendek rambutmu gara-gara aku.. yang menempelkan permen karet ke rambutmu, hingga rambutmu harus dipotong.. maafkan aku… aku tak sengaja melakukannya… tapi kau tetap cantik walau rambutmu pendek.. love u..

Jessica….. aku merindukan wangi rambutmu….  😦

ini Saat matamu kemasukan sesuatu.. aku lalu meniupnya.. dan saat itu kau bertanya.. “yul.. kau merokok??” jawabku, iya. sejak saat itu kau melarangku untuk merokok lagi… dan aku menurutinya.. demimu.. dan saat aku ingin menciummu, kau malah menjitak kepalaku dan berkata jangan disini. ini tempat umum. hehe… byunku kumat… ^^

Akhirnya, aku bisa menciummu…………… horay…. ^^ sica, kau cantik disini dan kau memang sangat cantik… aku mencintaimu….^^

 Aku merindukan moment ini T.T… disaat kau kelelahan, kau pasti menyandarkan kepalamu dibahuku.. sica kembalilah.. aku ingin hal ini terjadi lagi…

Love u 2 jessica

 aku ingin tidur bersamamu lagi… 😦

Kau ingat, pakaian  yang aku kenakan???? Ya, Itu baju yang kau berikan padaku… terima kasih.. ^^.. aku menyukainya.. itu warna favoritku..^^ dan kekonyolan kita berdua, saling telponan padahal lagi sebelahan..keke

Byunku kumat lagi… hehe… ini saat perayaan natal, dan aku menciummu dedapn umum.. ups… kita tertangkap kamera…. Kekeke.. kabur..^^

Kau ingat kyungsan keponakanku???? Sica, sekarang dia sudah bisa berjalan dan sedikit berbicara. Ingat cita-cita kita dulu,?? kalau kita akan mempunyai 2 anak.. hmm…. Aku menginginkan itu..

Sica-ah… sungguh aku sangat merindukan ini.. omelette buatanmu… aku ingin makan ini lagi…

aku juga merindukanmu.. sungguh.. berikan aku kesempatan sekali lagi, untuk memperbaiki semuanya, aku gila tanpamu.. aku tak bisa hidup tanpamu.. kembalilah Jessica. Aku menunggumu…… pulanglah… LOVE U.

 from

_YURI_

Air mataku menetes membasahi pipiku setelah melihat foto-foto ini, seketika pikiranku penuh dengan kenanganku bersama yuri.. aku juga sangat merindukannya.. aku bodoh, tak mau mendengarkan penjelasannya, aku sangat egois hanya memikirkan diriku sendiri dan sekarang aku menyakiti hatinya…  maafkan aku yul… aku mengusap air mataku, dan dengan cepat aku memasukkan bajuku ke koper..

“aku harus cepat-cepat pulang dan menemuinya…” gumamku.

“Jessica…”

“yah..” kataku menoleh.

“kau mau pulang sekarang???”

“iya oppa.. aku harus pulang..”

“kenapa tiba-tiba??”

“aku harus bertemu dengannya oppa..”

“kamu sudah yakin??”

“iya.. aku masih mencintainya, aku tak ingin kehilangan dirinya.. dan tak mau menyesal akhirnya.”

“emm..baiklah kalau itu sudah menjadi keputusanmu. Dan lebih baik begitu..” kata oppa yunho.

“iya.. gomawo oppa,..” kataku tersenyum padanya.

“Jessica, maaf yah, sepertinya aku tak bisa mengantarmu.. aku harus meeting dengan client ku sekarang..”

“iya oppa tak apa-apa, aku naik taksi aja..” kataku. Padanya, oppapun lalu pamit kepadaku. setelah selesai membereskan barang-barangku, aku menemui paman dan bibiku.

“paman, bibi aku pulang dulu yah..”

“kenapa tiba-tiba begini?” Tanya pamanku.

“aku ada urusan diseoul dan harus pulang sekarang.”

“oh.. baiklah. Salam kepada appa dan krystal.”

“baiklah paman.. annyeong..” kataku pamit. Akupun lalu keluar.. saat membuka pintu seseorang yang sangat aku kenal berdiri dihadapanku. Aku tersentak..

“yu…ri…”

“jessica…”

“kenapa kau ada disini??”

“karena aku merindukanmu.. . maafkan aku Jessica.. berikan aku kesempatan sekali lagi.. tanpamu hidupku hampa…tolong ” ucapnya, aku lalu melangkah kedepan lalu memeluknya.

“maafkan aku juga yul, maaf aku egois.. tak mau mendengarkan penjelasanmu..” kataku. Tanpa terasa air mataku menetes. Yuri lalu mengusapnya.

“iya sayang… maafkan aku juga yah, aku janji kejadian ini takkan terjadi lagi.” ucapnya, lalu tersenyum padaku.

“iya sayang…”

“jadi???”

“jadi apa??”

“kita balikan.?”

“nggak.”

“kok nggak??”

“nggak salah lagi.. hehe..”

“hmm…. Jessica……” ucapnya, lalu mendekapku.

“yul.. jangan memelukku disini.”

“kenapa? Aku merindukan kekasihku ini..” ucapnya tersenyum nakal, lalu mengelus-elus rambutku.. ia mendekatkan wajahnya kewajahku tapi aku menahan bibirnya dengan telunjukku.

“dirumah saja yah sayang.. jangan disini, nanti terlihat oleh paman dan bibiku.”

“hmm..baiklah..” katanya lalu melepaskan pelukannya.

“yuk, kita pulang…”  kataku.

“baiklah.. aku memang datang kesini untuk menjemputmu.” Katanya lalu memegang koperku, dan aku menggandeng tangannya.

@taksi.

“sayang, darimana kamu tahu aku disini??”

“dari krystal..”

“dasar bocah itu.. awas saja dia..”

“jangan salahkan dia. Aku yang paksa dia untuk  mengatakannya.. dan kau ternyata membohongiku..”

“bohong kenapa??”

“kau bilang yunho itu pacarmu.. aku Tanya ke krsytal teryata dia anak paman dan bibimu. Kenapa kau membohongiku??”

“hehehe… maaf sayang, ..saat itu kan kau melarangku pergi. Mau tak mau aku harus mengatakan itu.”

“mendengar itu.. hatiku tercabik-cabik sica. Tapi untunglah itu tak benar terjadi..”

“benarkah??”

“tentu saja.. hidup tanpamu terasa hampa..”

“ih..gombalnya kumat..”

“hei.. aku tidak sedang mengombalmu.. aku serius..”

“iya sayang..iya.. maafkan aku telah membohongimu..”

“nggak mau.. sebelum…..”

“sebelum apa??”

“sebelum aku menciummu…” katanya, lalu ia memegang pipiku, dan menciumku.. ciumaaannya lembut sekali. Aku merindukan ciuman ini.. kubalas ciumannya. Lama kelamaan ciumanya makin ganas… ia memasukkan lidahnya kemulutku dan bermain disana.. akupun juga membalasnya.. cukup kami berciuman.. hingga akhirnya seseorang menghentikan aktivitas kami. Mobilpun berhenti.

“maaf.. kalau anda mau melakukannya, jangan ditaksi saya..” kata supir taksi.

“mianhe…” ucap yuri, lalu menoleh kearahku dan tertawa kecil. Aku hanya memukul lengannya pelan, karena merasa malu terhadap supir taksi yang melihat kami berciuman… taksipun berjalan kembali menuju bandara.

***

Yuri POV

“hmm…akhirnya sampai juga di Seoul.. aku membuka pintu apartementku dan mempersilahkan Jessica masuk. Aku tak mau mengantar dia pulang dulu.. karena masih ingin menghabiskan waktu bersamanya.

“iya..” ucapnya, aku lalu berjalan kedapur  untuk minum…

“YUL….” Teriaknya dari ruang tengah..

“yah?.” Ucapku lalu menghampirinya.

“Kau minum?????” katanya samabil menunjuk botol minuman yang berserakan dimeja.

“mampus aku..” gumamku.

“kenapa tidak menjawab?? Dan lagi kau merokok??????”

“mianhe Jessica.. itu karena kau meninggalkanku.. aku tak tahu harus melakukan apa.. hanya ini cara untuk menenangkanku.” Kataku setengah tunduk, takut menatapnya.

“hmm…… yul…. Jangan lakukan lagi..”

“iya jessica…” kataku.

“emm…hanya lakukan ini kan?? Tidak bermain bersama wanita lain kan??”

“ah…te..ntu saja tidak..” bohongku.

“syukurlah..” ucapnya lalu duduk dan membereskan botol minuman serta puntung rokok yang berserakan.

“sica.. sudah, jangan kau bereskan..  aku saja.. mandilah.. kau bau..”

Pletak….. Jessica menjitakku.

“aw….”

“makanya jangan mengejekku..” katanya lalu beranjak pergi ke kamar mandi.

“hmm… baru juga ketemu sudah dijitak.. nasib-nasib” ucapku. Aku lalu melanjutkan membersihkan meja tersebut.

***

“nonton apa??”

“ah..nonton bola.. kau belum tidur??” kataku. Lalu ia duduk disampingku dan menyandarkan kepalanya dibahuku. Akupun merangkulnya.

“iya.. aku tak bisa tidur…”

“tunggu disini, aku akan membuatkan susu untukmu. Susu dapat membuat tidurmu nyenyak.”

“iya..” katanya. Aku lalu beranjak dan membuat susu untuknya. Setelah selesai aku memberikan susu itu kepadaya.

“nih.. minumlah..”

“iya.. goamawo yul..” ucapnya, lalu meminum susunya.

“habiskan…” kataku, dia hanya menganggukan kepalanya..  akupun melanjutkan menonton tv.

Selesai ia meminum susunya, aku menatap wajahnya.. lalu mengusap bibirnya.

“aigo….pacarku ini seperti anak kecil. Minum susu saja sampai blepotan..”

“hehe…” ia hanya tertawa kecil.

“emm….Jessica apa kau mau..??”

“mau apa?”

“mau itu.. apa kau tak merindukannya??”

“itu apa??” tanyanya bigung.

“hei,, masa kau tak tahu..” kataku, lalu membuka satu persatu kancingnya bajunya.

“hmm…. Mulai nakal…”katanya tersenyum nakal padaku.. aku membalas senyumannya lalu mengangkat tubuhnya dan ia mengalungkan tangannya di leherludan kami berjalan  masuk ke kamar.

Keesokan harinya.

Tok..tok..tok.. aku mengetuk pintu kamarku

“Sica…”

“yah??”

“keluarlah.. ayo sarapan..”

“ne.. tunggu sebentar, aku pakai pakaianku dulu..”

“iya. Aku tunggu diruang makan.”

“iya sayang…”

Jessica POV

Setelah selesai mengenakan pakaian, aku keluar untuk sarapan bersamanya..

“yul..”

“sini.. duduklah..” dia menarikkan kursi untukku dan akupun duduk.

“selamat makan Jessica..”

“selamat makan yul..” ucapku. Aku lalu menyantap masakan buatan yuri.. cukup enak. Yuri memang orang yang bisa dibilang pandai memasak.. aku menyukai masakannya.

“jam berapa kamu mau pulang??” tanyanya.

“emm.. habis sarapan..” kataku.

“oh..baiklah.. setelah ini aku akan mengantarkanmu pulang.”

“iya sayang..” jawabku. Kamipun melanjutkan  sarapan kami masing-masing.. tiba-tiba handphone yang kuletakkan dimeja bergetar..

Drrrt….drrrt….drrrrt…..

“sica.. hapemu bergetar. Angkatlah..” ucap yuri. Aku lalu mengambil handphoneku.

“hallo..”

“Jessica..”

“ah.. appa..” kataku. Yuri lalu menghentikan makannya dan menatapku.

“bagaimana kabar paman dan bibimu?? Dan kapan kamu pulang??” tanyanya.

“mereka baik.. emm…hari ini aku pulang..” bohongku

“oh.. baiklah, salam untuk paman dan bibimu..”

“ne. appa..”

“oya, malam ini, appa ingin makan bersama.. dan ajak temanmu itu. Ada yang ingin appa bicarakan..”

“apa??” tanyaku.

“ajak saja.. ini pertemuan keluarga..”

“baiklah appa.. nanti saya katakan padanya.”

“ya sudah.. hati-hati nak..”

“iya.. bye…”

“Yul..”

“apa??”

“emm… appa ingin bertemu denganmu..”

“kapan.??”

“nanti malam..”

“oke baiklah..”

“tapi….”

“tapi apa??”

“aku takut… lebih baik kita tak usah datang..”

“apa yang harus kamu takutkan..?? tak perlu takut..”

“aku takut, appa akan melarangku bertemu denganmu lagi..”

“sudalah Jessica.. lagian ini kesempatan untuk aku berbicara pada appamu, dan meminta restu padanya..”

“hmmm……” aku hanya menghela nafas..

“sudalah… jangan dipikirkan.. habiskan makanmu…” katanya..

“aku kenyang…”

“hei… habiskan..” ucapnya..

“iya..iya…” kataku.

“sini kusuapin..” ucapnya menyendokkan makananya..

“ih.. nggak…” tolakku..

“buka mulutmu.. aaaaaa”

“hmm…. Aaaaaaaaa……..” aku membuka mulutku dan yuri menyuapiku.

“lagi..??” katanya.. aku hanya menggelengkan kepalaku.

“ya sudah.. minum teh hangat ini..” katanya menyeduhkan teh untukku.

“gomawo..” ucapku.

“iya minumlah..”

Sekarang dipikiranku hanya apa yang akan terjadi nanti malam.. aku takut.. appa akan menolak yuri, aku takut yuri akan jauh dariku.. dan aku takut appa akan mengirimku keluar negeri.. hmmm….

“hei kenapa kamu melamun… sudalah jangan dipikirkan,, walau appamu tidak merestui hubungan kita.. aku tak akan meninggalkanmu..” ucapnya.

“janji..”

“iya.. aku berjanji.. kau dan aku takkan terpisahkan..” ucapnya.. yang sedikit membuat hatiku lega.

TBC

ye..ye…akhirnya yulsic is back… ^^