Always Love you part 18

Cast : Yulsic

Genre : Yuri, Romance, comedy

PART 18

Jessica POV

“yul…bangun..sudah pagi..” aku menguncang-guncangkan tubuh yuri yang tertidur lelap disofa.. aku menatap wajahnya yang tenang dan sedikit menjulurkan lidahnya.. inilah kebiasaan lucu yuri.. menjulurkan lidahnya ketika ia tidur.

“terima kasih yul..sampai detik ini kau masih disampingku..” gumamku sambil menatap wajah lucunya.

“sayang..bangunlah… hari ini kita ada kuliah..” ucapku lagi.

“hmm…” ucapnya setengah sadar.

“bangun…” kataku sambil menarik tangannya. Sehingga ia terduduk.

“aw..badanku sakit..” ucapnya. Sambil mengelus-elus pinggulnya.

“ah.. yang mana yang sakit??” tanyaku.

“semuanya… kau sih menyuruhku tidur disofa..”

“siapa suruh buat kesalahan..”

“sudalah..”

“hehe.. mian.. sini kupijitin..” ucapku

“nggak..” ucapnya ia lalu bangkit dari sofa dan berjalan sambil menarik selimut.

“mau kemana???”

“kekamar.. mau tidur” ucapnya cuek.

“hei… hari ini kita kuliah..”

“kau saja yang kuliah.. aku malas.” Ucapnya. ia lalu berjalan kembali dan masuk kekamar.

“yakh………KWON YUL…” teriakku. Aku Lalu berjalan ke kamar. Kulihat ia merebahkan tubuhnya dikasur. Aku pun menarik tangannya..

“bangun sekarang juga..” ucapku.

“ah.,.. Jessica.. aku masing ngantuk..” ucapnya memelas. Aku terus menariknya dan akhirnya..

BHUUKK… dia terjatuh dari tempat tidur.

“aw….”

“BANGUN…”

“iya..iya..” ucapnya.. lalu bangkit.

“sana mandi..”

“ah… Jessica.. kenapa kau selalu menyiksaku?? Semalam kau tak mengizinkanku tidur denganmu.. dan sekarang badanku sakit karena tidur disofa.. dan lagi kau menjatuhkanku dari tempat tidurku.. tidak bisakah kau sedikit memberiku kesenangan.. aku hanya ingin tidur.. aku masih ngantuk.. semalam tidurku tak nyenyak karena banyak nyamuk diluar…” ucapnya panjang lebar.

“ya sudah terserah kau.. bersenang-senanglah..” ucapku lalu berjalan keluar.

“hei..mau kemana??”

“pulang…”

“nggak kuliah??”

“sudah tak ada mood untuk kuliah..” ucapku dingin. Aku berjalan lagi dan tiba-tiba dia menarikku dan memelukku.

Yuri POV

“aish… kekasihku ngambek lagi..”

“nggak..”

“haha… tak usah berbohong.. aku tau kamu Jessica..”

“iya.. mian jika menyiksamu..tidurlah jika kau masih mengantuk.” Ucapnya. Aku tak merespon ucapannya.. aku lalu melingkarkan tanganku di tubuhnya. Lalu mencium bibirnya lembut.

“jangan ngambek lagi…” ucapku. Ia tak menjawab pertanyaanku. Ia hanya menatapku.

“hei..kenapa kau menatapku seperti itu..” ucapku.

“saranghae yuri-ah..”

“haha.. aku tau itu…” ucapku. Aku menciummnya kembali..

“Jessica..”

“hmm…??”

“ayo kita lakukan..” ucapku kembali menciumnya.

“mian.. nggak bisa..”

“ayolah… aku sangat menginginkannya..”

“aku tak bisa yul… mianhe..”

“kenapa tak bisa??? Jangan menyiksaku Jessica.. ayolah..” ajakku.

“lain kali saja yah.. mandilah..”

“sica.. yah.yah…” aku lalu mencolek pinggulnya.. agar ia mau.

“yul sudah aku bilang.. aku tak bisa..” ucapnya.

“wae????”

“ini tanggal berapa??”

“25 wae??”

“jadi???”

“jadi apa??” tanyaku bingung.. aku lalu memikirkan ada apa dengan tanggal itu.. setelah lama berpikir aku lalu menyadarinya.

“ah.. jessica.. kamu dapet???”

“nah itu tau..”

“yah…” ucapku lesu

“sudah sana mandi..”

“Jessica berapa lama????”

“biasanya berapa lama??”

“seminggu…. Aish…… ah… seminggu aku tak mendapatkan jatahku… ahh..” gerutuku kesal.

“tunggulah seminggu lagi… sudah sana mandi.. aku akan menyiapkan bajumu.”

“lama Jessica L”

“bersabarlah yul…” ucapnya.

“ne..” ucapku lesu.. ia lalu berjalan dan mengambilkan handuk untukku.

“mandilah..” katanya sembari memberikan aku handuk.

“iya..” ucapku.. aku lalu berjalan masuk kekamar mandi..

“Jessica.. kau benar-benar menyiksa kekasihmu..” gumamku.

***

“pulang jam berapa??” tanyaku setelah kami sampai dikampus.

“jam 1..”

“baiklah jam 1 aku akan menjemputmu..”

“iya.. sana masuk kekelasmu..” ucapnya.

“iya.. Jessica sayang…” ucapku mencubit pipinya pelan.

“aw..sakit yul..”

“hehe.. mian. Kau membuatku gemas..” ucapku sambil mengelus pipinya lembut.

“hu… iya-iya.. oya, sehabis kuliah nanti kita lihat-lihat cincin yah…”

“iya.. baiklah Jessica..”

“Jessica….” Teriak seseorang yang lain dan tak bukan adalah sahabat Jessica.. sunny..

“yul.. aku duluan.. Chu.. :* dah……”

“iya.. dah… belajar yang giat..”

“kau juga. Hehe…” ucapnya.. iapun berjalan menemui sunny. Aku juga berjalan menuju kelasku.

***

@ jewelry store

“ah..yul ini bagus..” ucapnya menunjuk cincin dengan berlian ditengahnya.

“ini lebih bagus..” ucapku menunjuk cincin yang polos,  simple tanpa ada berlian yang menghiasi.

“ini lebih bagus tau.. itu modelnya biasa saja..” ucapnya.

“tapi aku suka yang ini.. sederhana..”

“itu jelek..” ucapnya.

“ya sudah.. aku ini.. kamu itu..” kataku.

“yah.. yul.. cincin itu harus yang kembar..” ucapnya sedikit berteriak.

“ush…. Jessica jangan teriak.. orang-orang memperhatikan kita..” ucapku menegur Jessica.. karena ternyata dari tadi orang-orang melihat perdebatan kecil kami.

“annyeonghaseo.. ada yang bisa kami bantu..” ucap seseorang.

“ne.. bisa lihat cincin ini??” ucap Jessica. Sambil menunjuk cincin yang ia pilih tadi.

“hei jangan yang itu.. nona tolong yang ini saja..” ucapku.. pelayan itu pun menaruh kembali cincin yang ditunjuk Jessica dan mengambil cincin yang aku tunjuk.

Pletakk… Jessica menjitak kepalaku.

“awww….hei.. kenapa kau menjitakku..??” ucapku sambil mengusap kepalaku.

“aku tak suka itu yul.. yang itu lebih bagus.” Katanya.

“emm… maaf kalau saya menganggu.. saya mau Tanya apa anda mencari cincin tunangan..”

“ne..” ucap Jessica.

“baiklah tunggu sebentar.” Kata pelayan tersebut. Sembari menunggu pelayan itu aku mengusap-usap kepalaku Karena terkena jitakan.

“Jessica.. tanganmu terbuat dari apa?? Besi?? Sakit sekali kepalaku..”

“lagian.. daritadi aku bilang aku tak suka itu malah kau memilih yang itu..”

“iya.. terserah kamu saja sica..” ucapku pasrah.. aku tak ingin berkata apa-apa lagi.. aku nurut saja kepdanya.. aku tak ingin mendapat jitakan untuk kedua kalinya..

Pelayan toko tersebut menghampiri kami dengan membawa kotak kecil berwarna hitam

“silahkan dilihat.. ini design baru dari toko kami dan ini cincin limited edition..” ucap nona itu lalu membuka kotak hitam itu.

Aku sangat takjub melihat cincin itu.. sangat-sangat indah.. kulihat wajah Jessica juga terlihat begitu bahagia meihat cincin itu.. sepertinya ia menyukainya..

“bagaimana apa kalian suka??”

“iya.. aku menyukainya.. yul kita pilih ini saja yah.. aku suka ini..” ucapnya sambil melingkarkan tangannya di pinggulkkku dan akupun merangkulnya..

cincin itu, ukirannya berbentuk setengah hati.. jadi apabila kedua cincin itu disatukan akan membentuk satu hati. Benar-benar sangat indah..

“iya Jessica aku juga menyukainya..” kataku..

“nona..aku pilih yang ini..” ucapku.

“iya.. baiklah.. oya.. apa kalian ingin ada ukiran nama kalian dicincin ini??”

“yul.. menurutmu??” Tanya Jessica.

“terserah kamu Jessica.. aku nurut kamu..”

“emm..iya.. aku ingin ada ukiran nama kami dicincin itu..”

“baiklah nona.. tuliskan nama yang akan diukir disini..”

“yul.. ditulis apa??”

“ya nama kita.. cincin yang kau kenakan namaku.. dan cincin yang aku kenakan namamu.”

“emm… itu sudah biasa.. bagaimana kalau yulsic aja???”

“hah?? Yulsic??”

“iya.. singkatan nama kita.. yul dan sica.. jadi???”

“emm.. bolelah.. itu juga bagus..” ucapku tersenyum. Jessicapun menulis nama yulsic dikertas kecil itu dan memberikan kepada pelayan toko.

“noona.. kira-kira kapan saya bisa mengambilnya??” tanyaku.

“besok sudah bisa diambil..” ucapnya.

“oke.. baiklah besok saya akan kesini lagi.. ayo Jessica kita pulang..” kataku lalu memegang tangan Jessica dan berjalan keluar dari toko perhiasan tersebut..

“sayang..”

“kenapa???”

“aku lapar..”

“baiklah kita makan dulu.. mau makan apa??”

“salad..”

“aish Jessica.. aku tak ingin makan salad”

“terus kita makan apa??”

“kita makan Chinese food aja yah..”

“emm.. baiklah..” ucapnya menerima ajakanku..

“let’s goooo…” ucapku. Kulajukan motorku menuju restoran Chinese food..

***

Jessica POV

Akhirnya pesanan kami datang juga..

“selamat makan Jessica..”

“selamat makan yul..” ucapku.. kamipun menyantap pesanan yang kami pesan dengan lahapnya.

“sayang… setelah makan teraktir aku ice cream yah..” Ucapku sambil mengunyah makananku

“ne… Jessica…tapi….” Katanya

“tapi apa??”

“kau harus menciumku dulu.. haha…”

“aish… mesumnya kumat… baiklah.. tunggu dirumah saja yah.. hehe”

“iya.jessica aku menunggu.. J” katanya sambil tersenyum senang kapadaku.

“iya sayang.. tunggulah.. sudah habiskan makananmu..” kataku.

“kau juga..” ucapnya, kamipun kembali menyantap makanan kami..

Hmm… syukurlah.. kami sudah menemukan cincin yang kami inginkan.. yah…walau ada sedikit perdebatan kecil yang terjadi… aku sudah tak sabar memakainya.. dan sudah tak sabar yuri yang akan memakaikannya untukku.

TBC