Always Love You part 20

Cast : Yulsic

Genre : Romance, Comedy

haha… akhirnya update juga.. maafkan saya kalau jarang update.. sumpah jari-jari ini sangat-sangat malas untuk mengetik… ^^V

Hahaha… sepertinys banyak yang tertipu dengan chap sebelumnya, karena penempatan TBC kurang tepat.. Jadi,untuk memperjelas silahkan dibaca chap ini 🙂

selamat membaca….

Author POV

Yuri menggas motornya hingga kecepatan maksimal.. seperti jalanan hanya miliknya sendiri.. tiba-tiba didepan ada sebuah mobil truck yang tiba-tiba berhenti.. yuri tidak bisa mengendalikan motornya lagi.. bahkan mengeremnya ia sudah tak bisa.. dan

BRAAAAKKK….

Motor yuri menambrak belakang truk hingga tubuhnya terhempas dan terjatuh dijalan.. seketika darah mengalir dari kepala yuri..

“Je..ssii.caa….” Ucapnya terbata-bata lalu memejamkan matanya, seakan menahan sakit..

Jessica POV

“YURIIIIIIIIIIIIIIIII” Teriakku… seketika aku langsung membuka mataku dan terbangun.. ternyata itu hanya mimpi.. aku sangat takut dengan mimpi buruk yang aku alami.. aku takut itu akan menjadi kenyataan.. dengan tangan yang masih gemetar dan jantung yang berdegub kencang, aku meraih handphoneku untuk menelpon yuri..

Tuut…tuuut…tuut….

“ah..yuri angkatlah…”

Tut..tu..tuut…

Aku terus menelpon yuri tetapi ia tak mengangkatnya.. berkali-kali aku menelponnya tetapi ia tetap tak mengangkatnya..

“ya tuhan.. apa yang terjadi dengannya.. kenapa ia tak mengangkat telponku..” ucapku.. air mataku mengalir seketika mengingat mimpi yang baru saja aku alami barusan..

Kucoba untuk menelponnya kembali..

“hallo…”

“YURI-ah…. Hiks..hiks…” seketika tangisku meledak mendengar suaranya.. syukurlah mimpi itu tak nyata.

“hei..sica.. ada apa denganmu…??”

“hiks..hikks…. aku takut…”

“sayang..aku tak dengar kamu bicara apa..” ucapnya lagi.

“yuri.. apa kamu tak apa-apa.. kenapa kau mengangkat telponku lama??”

“iya.. mian.. tadi aku ketiduran. Iya sica aku tak apa-apa. ada apa denganmu.. kenapa kau menangis.??”

“aku takut yul…hiks..hiks..”

“berhentilah menangis.. ceritakan ada apa denganmu..”  ucapnya..

“kemarilah.. aku sangat takut..”

“iya.. tunggulah…. Sudah jangan menangis lagi..”

“iya..hiks..hiks..”

“sica.. kau masih menangis.”

“iya.. nggak..cepatlah kesini..”

“iya.. aku segera kesana.. tunggulah..”

“iya..”

“iya Jessica.. aku tutup telponnya..”

“tunggu…”

“waeyo???”

“hati-hati..  pelan-pelan saja bawa motornya, jangan ngebut..”

“iya.. ya sudah.. dah.”

“dah..”

Klik…

Yuri POV

“Ya tuhan… ada apa dengan Jessica?? Kenapa dia menangis?? Takut.. ia takut apa??? Dengan cepat aku mengambil jaketku dan menuju rumah Jessica.

***

Setelah sampai dirumah Jessica, aku lalu mengirimkan pesan kepadanya.

“Jessica.. aku didepan..”

__send

Beberapa saat kemudian..pintupun terbuka.. dengan cepat Jessica memelukku dan menangis..

“Jessica.. kau kenapa???”

“aku ta..kut..” ucapnya terbata-bata karena ia menangis.. aku melepaskan pelukaannya dan memegang bahunya

“hei.. ceritakan padaku.. apa yang terjadi.. sudah jangan menangis lagi..” ucapku sambil mengusap air matanya…  ia hanya menatapku tak menjawab apa-apa.

“hmm.. ya sudah kita masuk dulu.. lalu ceritakan semuanya apa yang terjadi denganmu..” ucapku.. aku lalu menuntun Jessica masuk kerumahnya..

“duduklah dulu.. aku akan mengambilkan air untukmu..” kataku.. aku lalu berjalan ke dapur dan mengambil segelas air untuknya..

“Jessica.. minumlah..” kataku.aku lalu duduk disampingnya.. jessica meminum segelas air itu sampai habis. Aku mengambil gelas kosong dari tangannya dan meletakkannya dimeja..

“Jessica.. tarik nafas mu dalam-dalam lalu keluarkan…” ucapku padanya agar ia merasa tenang.. ia lalu mengikuti apa  yang aku suruh..

“bagaimana??? Sudah merasa tenang??” tanyaku.. ia tak menjawab dan hanya mengangguk..

“sekarang ceritakan padaku. Ada apa denganmu??”

“aku mimpi buruk yul.. aku sangat takut mimpi itu jadi kenyataan..” ucapnya lalu memelukku..

“Jessica.. sudalah… itukan hanya mimpi.. tak akan menjadi kenyataan..”

“tapi.. walau itu mimpi aku sangat takut yul… itu seperti nyata..”

“memangnya kau bemimpi apa??”

“kau tau.. mimpiku itu sangat menyeramkan.. kau meninggalkanku yul…aku takut itu terjadi..”

“hei… aku disini sekarang.. tenanglah.. aku tak akan meninggalkanmu..” ucapku menyakinkannya.

“iya.. jangan tinggalkan aku yul..”

“tentu saja.. aku tak akan meninggalkanmu.. percayalah..” ucapku mengusap-usap kepalanya.

“iya.. aku tenang sekarang. Karena kau ada disini.. maaf yah.. sudah merepotkanmu, dan menganggu tidurmu..”

“iya Jessica… ya sudah.. tidurlah lagi..” ucapku.. aku lalu menuntun Jessica masuk ke kamarnya.

Ia merebahkan tubuhnya ditempat tidur, dan aku memakaikan ia selimut..  aku duduk dipinggiran tempat tidur Jessica sambil menggeman tangannya erat menunggu ia tidur..

15 menit kemudian.. kulihat ia sudah terlelap.. pelan-pelan aku melepaskan genggamanku.. dan berjalan keluar..

“yul…”

“yah??” ucapku menoleh.

“mau kemana??”

“pulang..”

“jangan..”

“kenapa??”

“tidurlah disini.. temani aku..” ucapnya..

“hmm… baiklah..” ucapku.. aku lalu berjalan kembali mendekati Jessica dan tidur desebelahnya.. ia menyambutku dan memelukku..

“malam sayang..”

“malam sica..”

***

keesokan harinya..

Jessica POV

Tok..tok..tok..

“Jessica.. apa kau sudah bangun?? Appa sudah pulang..”

Tok..tok..tok..

“sica.. ada yang mengetuk kamarmu..bukalah..” ucap yuri  dengan mata yang masih terpejam..

Tok..tok..tok…

“Jessica.. bangulah..” ucap appaku lagi

“ah.. iya appa.. sebentar..hooaammm…” ucapku masih setengah sadar..

“haaa…. APPPA?????” aku tersadar kalau yuri masih ada ditempat tidurku.

“yul..yul..bangunlah..”

“hmm…”

“appa diluar yul.. palli… bangunlah..”

“apa???” yuri tersadar mendengar ucapanku..

“ottoke..ottokke..” ucapnya bingung…

“masuk kelemari..” ucapku.. aku lalu menarik tangannya dan memasukkan yuri ke lemari..

“Jessica. Tak muat..” ucapnya..

“aish… bagaimana ini..”

“Sica.. cepat bukalah pintunya… ada yang ingin appa bicarakan..” teriak appa lagi dari balik pintu..

“iya appa..sebentar..” ucapku..

aku menarik yuri lagi menuju tempat tidurku.. “ sembunyi dibawah tempat tidur..” ucapku.. ia lalu merebahkan tubuhnya dan masuk kebawah tempat tidur..

“jangan berisik..” ucapku..

“iya..”

Aku lalu berjalan dan membuka pintu…

“hei.. kenapa lama sekali kau buka??”

“hehe.. tadi masih ngantuk ..”

“hmm.. dasar..”

“hehe… oh iya, katanya ada yang ingin dibicarakan.. apa??”

“iya.. tempat acara pertunanganmu dengan yuri sudah appa siapkan. Dan bilang sama yuri, untuk memberi  tahu kepada orang tuanya tentang pertunangan ini.. kudengar orang tuanya diluar negeri..”

“iya.. appa.. nanti akan kuberi tahu..”

“iya.. apa semua persiapan sudah beres??”

“cincin sudah.. nanti aku dan yuri akan mencari gaun..” ucapku..

“oh.. baguslah..”

“iya.. appa.. khamsamida sudah menyiapkan tempat untuk kami..”

“ne..ne.. ya sudah.. turunlah dan sarapan. Krystal sudah menyiapkan sarapan untuk kita..”

“hmm… nanti saja yah.. aku masih ngantuk..hooaaammm”  ucapku pura-pura mengantuk.

“hmmm… ya sudah tidurlah.. appa turun dulu..”

“ne..” ucapku.. appapun turun, dan aku menutup pintu kamarku kembali. Tak lupa aku mengunci pintu kamarku.

“hmm… syukurlah.. tak ketahuan..” ucapku pelan..

“yull..yul..”

“yah??”

“keluarlah.. appa sudah pergi..” ucapku.. iapun keluar dari tempat persembunyiannya..

“Jessica.. sepertinya aku harus pergi dari sini.. sebelum ketahuan appamu..”

“iya yul sebaiknya kau pulang..”

“iya.. dah.. nanti aku akan menjemputmu. kita hunting gaun. Ok??” ucapnya. ia lalu mencium keningku dan berjalan ke arah pintu.

“yuri..”

“apa??”

“jangan lewat situ.. nanti ketahuan appa..”

“ah..iya.. aku lupa.. trus aku lewat mana??”

“emm.. lewat jendela saja.. palli..” ucapku. kamipun sama-sama berjalan ke arah jendela.

“sicca… apa tak apa-apa aku lewat sini??” ucapnya sambil menoleh kearah jendela.

“tak ada jalan lain yul..”

“ini terlalu tinggi jessica..”

“ini satu-satunya jalan yul. ini tak terlalu tinggi.. kau tau dulu aku sering lewat sini kalau appa melarangku bermain diluar..”

“Tapi, aku tak berani lewat sini..”

“aishh.. jangan jadi penakut.. masa kau kalah denganku..” ucapku.

“iya..iya..” ucapnya.. ia pun mulai melangkahkan kakinya keluar jendela dan mulai turun.. pelan-pelan ia turun dan mencari pijakan.. saat langkah terakhir ia menginjak suatu pijakan.. tapi tiba-tiba yuri terpeleset dan

Bhuukk….

Pantatnya berhasil mendarat ditanah terlebih dahulu..

“aw…..” rintihnya sambil mengusap-usap pantatnya.

“yull.. kau tak apa-apa??”

“sakit jessica.. aw…”

“kau sih tak pelan-pelan..”

“jangan memarahiku.. sakit tau..” ucapnya. iapun bangkit dari tempat ia jatuh.. dan menepuk-nepuk pantatnya yang kotor.

“sudah.sana.. pulanglah..nanti aku obati..”

“iya..iya.. aku pulang.. jam berapa aku menjemputmu??”

“terserah kau saja..”

“oke baiklah.. nanti aku telpon..”

“ne… oya.. terima kasih sudah menemaniku tidur.”

“iya..sama-sama..terima kasih juga sudah mau tidur denganku..hehe..” ucapnya. aku hanya tersenyum mendengar ia berkata seperti itu..

“cepat sana pulang..nanti ketahuan appa..”

“iya.. ya sudah. dah… saranghae..”

“nado saranghae yul…” ucapku.. iapun berjalan sempoyongan sambil memegang pantatnya akibat terjatuh tadi.. aku hanya tertawa kecil melihat ia berjalan seperti kakek-kakek..hehe.. lucu sekali..

“hooaaammmm…” aku mengaum sejadi-jadi, sepertinya mata ini masih butuh diistirahatkan.. aku lalu berjalan ketempat tidurku dan merebahkan tubuhku..

aku lalu memejamkan mataku dan mulai tidur..

Yuri POV

“akhirnya sampai juga..” ucapku sambil membuka pintu apartementku..

“sebaiknya aku mandi, lalu menjemput sica lagi..” kataku.. aku lalu berjalan masuk kekamar mandi..

***

setelah mandi dan memakai pakaian, aku lalu menelpon jessica untuk menjemputnya..

Tutt..tu.t..tut..

aku menelponnya tapi tak diangkat..

“hmm…pasti tidur lagi..” gumamku.. kucoba menelponnya kembali..

tuut..tut..tut..

“hmm…”

“hei..kau tidur lagi???”

“ini siapa??”

“yuri..”

“waeyo yul..aku masih ngantuk..nanti kau telpon lagi..”

Klik.

“apa??? dia mematikan telponku?? dia lupa apa kalau kita akan hunting gaun.. awas kau jessica.” ucapku. aku lalu menelponnya kembali..

tut..tuut..tu..

“hmm..apa??”

“sica…bangun..”

“ah,…yul nanti saja.. aku masing ngantuk..”

“sudah..jangan tidur lagi.. sebentar lagi aku akan menjemputmmu.. jadi siap-siaplah..”

“tapi..aku masih ngantuk sayang.. beri waktu 1 jam lagi…”

“tak ada waktu lagi jessica… kita harus hunting gaun.. dan lagi kita harus mengambil cincin pesanan kita..”

“hmm…iya-iya.. cerewet..”

“setelah ini, kau bisa tidur sepuasmu..”

“iya..iya..”

“ya sudah.. sana mandilah..”

“iya..bawel..”

“biarin..”

“iya. pacarku ini memang sangat-sangat bawel..”

“tapi cintakan..?? haha.. sudah sana mandi… sebentar lagi aku menjemputmu..”

“iya..iya..”

“oya, 1 lagi.. jangan pakai celana pendek dan tanktop, diluar sangat panas.. nanti kulitmu gosong..”

“iya…yuri baweelll… kalau perlu aku pakai mantel keluar..”

“haha… “

“kenapa ketawa??”

“ani.. lucu saja..”

“ih.. tak ada yang lucu… sudah.. mati’in telponnya.. aku mau mandi..”

“ne..ne.. dah jessica.. dandan yang cantik.. love u..”

“Love u 2..”

Klik…

setelah mematikan telponku dengan jessica, aku lalu mencari kunci mobilku.. kuurungkan niatku untuk memakai motor hari ini,karena diluar sangat panas.. jessicakan tak tahan panas.. aku tak ingin ditengah perjalanan ia akan menghentikanku untuk mencari ruangan ber AC untuknya..

“dasar Ice princess…”

TBC

Oya, yang penasaran dengan cincin tunangan yulsic.. ini dia gambarnya..

oke..oke.. see u next time..

“chu *…