PLAYING WITH MY HEART / WAITING FOR LOVE

CAST : Yuri,jessica,other…

1989 (ceritanya yuri masih umur 10 tahun)

Hujan turun membahasahi bumi.. seolah tak peduli bocah kecil berlari dengan senyum yang terukir diwajahnya.. ia berlari menuju suatu tempat. Tempat dimana ia menunggu seseorang, seseorang yang selama ini mengisi ruang dihatinya.. sosok yang sangat ia damba-dambakan. Dan sosok yang mungkin menjadi cinta pertama dan terakhir dalam hidupnya.

“Jessica.. tunggu aku..” gumam bocah bernama yuri tersebut sambil berlari untuk menemui Jessica yang mungkin telah menunggunya.

Ia tidak peduli akan hujan.. yang ia peduli sekarang adalah ia tak ingin membuat pujaan hatinya menunggu terlalu lama. Hari ini, hari dimana ia akan menemani Jessica membeli buku, ditoko buku yang bisa dibilang jauh dari kediaman mereka.

Sesampainya ditempat yang dijanjikan. Ternyata gadis pujaannya belum datang..

“hmm.. ternyata sica belum datang” ucap bocah tersebut. Iapun memutuskan untuk duduk dikursi panjang sambil melihat kearah hujan.

10menit….

25menit….

45 menit…

1 jam….

Sudah 1 jam berlalu tetapi gadis tersebut belum juga menampakkan batang hidungnya. Walau sudah sejam, bocah tersebut masih saja menunggu gadisnya.

“mungkin karena hujan ia telat..”gumamnya. ia mengusap-usap kedua tangannya karena kedinginan akibat bajunya yang basah dan angin begitu kencang.. mulutnya bergetar dan wajahnya tampak agak pucat. Walau begitu,ia tidak peduli dengan kondisinya, dan tetap saja menunggunya.

3 jam kemudian.

Hujanpun berhenti,  dan baju yang ia kenakan mulai mengering.. ia mulai terlihat gelisah, karena sudah 4 jam menunggu tetapi Jessica tetap saja belum datang. Kebanyakan orang, menunggu adalah hal yang sangat membosankan sekaligus mengesalkan. Tapi, itu tak berlaku untuk yuri. Baginya, tidak ada yang membosankan ketika menunggu Jessica, yang ada hanyalah rasa senang sekaligus bahagia karena ia sebentar lagi akan bertemu dengannya.

“Jessica..lama sekali datangnya..” ucapnya, iapun berdiri dan menegok kekanan dan kekiri berharap ia akan melihat sosok Jessica. Tapi hal itu sia-sia.. ia memutuskan untuk duduk ditempatnya dan mulai menunggunya lagi.

2jam berlalu, dan langit sudah mulai gelap.. ia hanya menghembuskan nafasnya. Karena sudah berjam-jam ia menunggu Jessica tetapi ia tak kunjung datang.

“hmm…jessica, apa kau lupa hari ini kita janjian??” gumamnya sambil memainkan air yang tergenang dengan kakinya. Ia menengok kekiri, dan melihat telpon umum disana.

“sebaiknya aku telpon saja.” Ucapnya berdiri lalu segera berjalan kearah telpon umum tersebut.

Ia memasukkan koin dan mulai memencet nomor telpon Jessica..

Tut..tut..tut..tut..

“yeobseo…” ucap seseorang.

“ne,,yeobseo.. ajumma.. ini yuri..”

“ah..yuri-ah.. ada apa??”

“apa Jessica ada bi’??”

“oh.. dari tadi siang, dia pergi bersama taecyeon dan sekarang dia belum pulang..”

yuri tersentak, dan ada perasaan terganjal dihatinya.

“ah..begitu..kalau boleh tau kemana mereka pergi?”

“Jessica bilang ia ingin membeli buku ke kota..”

“oh..begitu..” ucap yuri, ia tak tau lagi harus berkata apa.

“ada apa yuri..??”

“ah.. tidak ahjumma.. ya sudah kalau begitu.. maaf menganggu..”

Tut.tut..tut yuri menutup telponnya..

“hmm….” Yuri mengela nafasnya.. dan seketika air matanya jatuh..

Ia berjalan dan terus berjalan.. tak ada senyum lagi yang terukir diwajahnya.. yang ada hanyalah rasa sedih yang ia rasakan saat ini.

Taecyeon adalah senior yuri dan Jessica di sekolah, sekaligus saingan yuri.. taecyeon juga menyukai jessica.. walau yuri dan taecyeon sangat berbeda dalam urusan financial tetapi itu tak menyurutkan niat yuri untuk mendapatkan Jessica.. orang tua taecyeon adalah orang terkaya didesa yuri, sedangkan orang tua yuri hanyalah tukang kebun dikediaman taecyeon.

“aku pulang..” ucap yuri lesu..

“ah..kau sudah pulang.. makanlah nak..” ucap ibu yuri.

“aku tidak lapar umma..” ucap yuri lalu masuk kedalam kamarnya.

Keeseokan harinya..

“hacciiimm….” Yuri merasa tidak enak badan dan wajahnya begitu pucat.. mungkin ia masuk angin karena kemarin terguyur hujan. Walau begitu, ia tetap berangkat kesekolah.. tujuan ia ke sekolah hanya satu. Ia hanya ingin melihat Jessica.

“nak.. kamu sakit, sebaiknya hari ini tidak usah sekolah..”

“aku tidak apa-apa umma.. lagian hari ini aku ada ulangan.. aku pergi umma..” ucapnya tertunduk, lalu berjalan keluar.

Dengan sepeda ontel peninggalan kakeknya, ia mulai mengayuh sepeda tersebut menuju sekolahnya..

“yuri-ah….” Teriak seseorang.. yang yuri tau betul siapa pemilik suara itu. Ia menoleh dan tersenyum.

“pagi.. Jessica..” ucap yuri tersenyum.

“pagi yuri..” balasnya..

“yul..”

“hmm”

“mianhae..”

“untuk?”

“kemarin.. aku tidak menetapi janji..”

“oh..itu..gwencana sica..” ucap yuri tersenyum.

“kau tidak marah..??”

“ani…untuk apa aku marah.. tidak apa-apa Jessica..” ucap yuri, hanya kata itu yang keluar setiap Jessica melupakan janji mereka..

“yul.. kau kenapa?? Wajahmu pucat, apa kau sakit??”

“ah..tidak apa-apa.. kemarin aku kehujanan ketika membantu ibuku mengantarkan pesanan orang..” ucap yuri berbohong. Ia tak mau Jessica merasa bersalah kepadanya.

“kau tidak berbohong kan??, ini bukan karena menungguku kan??”
“tentu saja bukan.. tenanglah Jessica.. aku tidak apa-apa..” ucap yuri tersenyum tulus kepada Jessica.

“hmm.. syukurlah.. oya, aku ada sesuatu untukmu.. “ ucap Jessica sambil mengambil sesuatu di dalam tasnya.

“apa??” ucap yuri penasaran..

“tada….” Jessica mengeluarkan sebuah kalung yang terukir dengan inisial Y&J.

“kemarin, waktu membeli buku. Aku melihat ada kalung yang dijual. Dan aku membeli 2. Satu untukmu dan satu untukku.”

“untukku??” Tanya yuri memastikan..

“tentu saja untukmu.. disini ada inisial nama kita Y&J. yuri dan Jessica..hehe.. nih, pakailah..” ucap jessica menyodorkan kalung tersebut.

“gomawo..” ucap yuri senang.

“ne.yuri-ah.. ini juga sebagai permintaan maafku padamu..”

“ne..sica… gomawo…” ucap yuri lagi.. ia memakai kalung tersebut.. baginya ini adalah pemberian yang sangat-sangat berharga untuknya. Ia berjanji akan selalu menyimpannya.

 

7 tahun kemudian ( November 1996)

“kejar aku…hahaha…” ucap sosok yang kini tumbuh menjadi lelaki dewasa..

“yakh… awas kau yul…” ucap gadis tersebut.. dan ia mulai mengejar yuri..

“hehe…. Kalau kau berhasil mengangkapku… aku akan meneraktirmu eskrim.” Tantang yuri kepada Jessica.. Jessica pun menerima tantangan itu. Iapun mengejar yuri.. dengan susa payah berlari mengejar yuri, tapi sia-sia lari yuri begitu kencang. Tiba-tiba Jessica tersandung batu dan terjatuh.. yuri tersentak melihat Jessica terjatuh, dan ia berlari mendekati Jessica.

“sica.. kau tidak apa-apa??” panic yuri. Jessica tak menjawab.

“sica..sica..” yuri mulai panic..

“yakh..kau tertangkap.. yeah.. aku menang..hahaha…” ucap Jessica senang, karena ia berhasil mengerjai yuri, dan akhirnya ia menang..

“yakh…kau berbohong?? Kau curang…” ucap yuri..

“haha..biarin.. yang pentingkan menang.wee.. jadi sekarang kau harus meneraktirku eskrim..”

“hmm…iya..iya baiklah..” ucap yuri mengalah..

“hehe…yul..”

“apa??”
“gendong… aku lelah berlari..”

“hmm… manjanya kumat.. ya,sudah ayo naik..” ucap yuri menawarkan punggungnya untuk Jessica..

“gomawo yul..” ucap Jessica lalu naik dipunggung yuri.

Mungkin orang yang melihat mereka, yuri dan Jessica menjalin sebuah hubungan. Tetapi anggapan mereka salah.. sampai saat ini yuri dan Jessica tak mempunyai hubungan apa-apa. Jessica hanya menganggap yuri sebagai kakak,sahabat sekaligus saudara lelakainya.. ia mengetahui kalau yuri mencintainya, tetapi ia tak memiliki rasa cinta terhadapnya, dan tak bisa membalas cinta yuri.

Sudah berkali-kali yuri mengungkapkan perasaannya tehadap Jessica.. berkali-kali juga ia ditolak oleh Jessica,. Walau begitu, hubungan mereka sebagai seorang sahabat masih tetap terjalin.. yuri akan terus menunggu Jessica, sampai Jessica akan mencintainya.. tapi mungkin itu adalah hal yang sia-sia karena ruang dihati Jessica sudah terisi oleh seseorang yang Jessica cintai, Yang membuat Jessica tidak bisa menerima yuri sebagai kekasihnya.

***

“kau mau rasa apa sica??” Tanya yuri, sesampainya dikedai eskrim.

“emm..coklat.. dan ada toping chocochipnya..”

“emm..baiklah… tunggu sebentar yah..”

“ne..yul..”

Yuri mulai berjalan dan memesan eskrim keinginan Jessica..

“ahjussi..saya ingin pesan eskrim rasa coklat.. berapa harganya.??”

“5.000” ucap ahjussi tersebut.

Yuri mulai mengambil dompet yang ada disaku celananya.. hanya 1 lembar uang 5.000 didompetnya.

“emm..ahjussi.. kalau tambahan toping chochocip berapa??”
“6000..”
“hmm…” yuri menghela nafasnya karena uang yang ia miliki tidak mencukupi untuk membeli eskrim pesanan Jessica.

“emm…ahjussi.. bolehkah saya membeli eskrim coklat tambahan toping dengan harga 5.000?? uang yang saya miliki tidak cukup. Dan kekasih saya yang duduk diujung sana sangat ingin eskrim tersebut.. saya tak ingin mengecewakannya.. saya janji, saya akan membayar sisanya ketika saya kesini lagi..” ucap yuri kepada ahjussi tersebut.

“hmm..baiklah anak muda.. aku akan memberikan kekasihmu eskrim coklat dengan toping chocochip. Dan kau tak usah mengganti kekurangannya. Jangan membuat kekasihmu kecewa..” ucap ahjussi tersebut, lalu tersenyum kepada yuri.

“khamsamida ahjussi..” ucap yuri tertunduk kepada ahjussi tersebut.

“ini eskrimnya.. cepat berikan kepadanya..” ucap ahjussi tersebut..

“ne..ahjussi.. ini uangnya… sekali lagi khamsamida..” ucap yuri, lalu mengambil eskrim pesanan Jessica, dan berjalan ketempat Jessica duduk.

“maaf menunggu lama.. ini eskrimnya..”
“uwaaa..akhirnya… tapi, kok Cuma satu?? Punyamu mana??” Tanya Jessica.

“ah..aku sudah kenyang sica..makanlah..” ucap yuri berbohong.

“hmm..baiklah..” Jessica mulai menyantap eskrim tersebut.. dengan lahapnya jessica menyantap eskrim kesukaannya itu..yuri yang melihat hanya tersenyum bahagia.“

 

Kruyuk..krunyuk…krunyuk…

Suatu suara yang menghentikan Jessica menyantap eskrimnya.

“yul.. suara apa itu??”
“ah…tidak apa-apa Jessica.. hanya suara angin.”
“yul..kau lapar??”

“ani..aku kenyang..”
“bohong..”
“aku tidak berbohong Jessica.. aku kenyang..”
krunyuk..krunyuk…

“tuh kan.. bohong lagi.. kau lapar yul.. perutmu tidak bisa membohongiku..”
“iya..sica..maaf..”

“habis ini kita makan..”
“ah..tidak usah Jessica..” ucap yuri, karena ia tidak mempunyai uang lagi.

“aku yang teraktir..” ucap Jessica.. karena ia tahu betul kondisi keuangan yuri.

“tidak usah sica..” ucap yuri tersenyum.

“ayo kita makan.. jangan membantah.. kalau kau masih membantah.. aku akan marah padamu..” ucap Jessica mengancam yuri.. mau tak mau yuri mengiyakan ajakan sica.

“iya..iya baiklah..”

***

“selamat makan yul..”

“selamat makan sica” ucap yuri dan mulai menyantap hidangan yang ada dimeja..

Gee..gee..gee..baby..baby.. ponsel Jessica berdering.

“haloo..oppa..”

“kamu dimana??”

“aku sedang makan bersama yuri.. ada apa oppa??”

“emm..bisa menemaniku sebentar.??”

“kemana oppa??”

“kesuatu tempat..”

“oke.. baiklah..”

“kau makan dimana?? Aku akan menjemputmu..”

“emm..restoran ……”

“oke, 20 menit lagi aku kesana.. bye.”

“bye..”

 

“siapa??” Tanya yuri.

“taecyeon oppa..” ucap Jessica.

“oh..” ucap yuri singkat lalu mulai memakan makanannya lagi..

“emm..yul.. nanti oppa akan kesini.. dia memintaku untuk menemaninya kesuatu tempat…”
“kemana??”

“aku juga tidak tahu, dia tak memberitahukanku..” ucap Jessica.

“oh..baiklah..”

“tak apa-apa pulang sendiri??”

“iya… tidak apa-apa..” ucap yuri tersenyum.. lagi-lagi ia menyembunyikan perasaannya, ia mengatakan tak apa-apa walau hatinya merasa sakit..

Setelah makan, yuri dan Jessica memutuskan menunggu taecyeon didepan restoran tersebut. 10 menit menunggu akhirnya taecyeon datang..

“maaf menunggu lama..” ucap taecyeon..

“ne..tidak apa-apa..” ucap Jessica tersenyum. Melihat senyum Jessica kepada taecyeon membuat yuri berpikir sepertinya Jessica menyukai taecyeon..

“kalau begitu, kita berangkat sekarang..”

“baiklah.. yul.. aku pergi yah..??” ucap Jessica terhadap yuri.

“ne.. hati-hati dijalan..” ucap yuri.. yuripun memutuskan berjalan membelakangin mereka berdua.. ia tak ingin merasakan sakit yang lebih melihat mereka berdua..

***

1 tahun kemudian

Hari ini, hari kelulusan yuri dan Jessica. Dan hari dimana, yuri dan Jessica akan berpisah.. Jessica akan melanjutkan studinya di seoul. Sedangkan yuri tetap menetap didesanya. Ia tak memiliki cukup biaya untuk melanjutkan studinya..

“yul.. besok aku akan keseoul.”
“iya..” ucap yuri.

“yul..”

“hmm..”

“aku sedih, akan berpisah denganmu..”

“aku juga sica.. tapi mau bagaimana lagi, kau harus melanjutkan studimu.. buatlah orangtuamu bangga.. dan ketika kau libur pulanglah.. karena pasti aku sangat merindukanmu..”

“ne yul..kalau aku libur, aku akan pulang.. dan orang pertama yang ingin aku lihat adalah dirimu…”

“ne sica..” ucap yuri tersenyum..

Bagi Jessica besok adalah hari menyedihkan sekaligus membahagiakan. Ia sedih, karena ia akan berpisah dengan yuri, dan ia bahagia karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan kekasihnya taecyeon di seoul.. ia menyembunyikan hubungannya dengan taecyeon karena tidak ingin menyakiti hati yuri. Walau yuri dulu pernah bertanya padanya, mengenai hubungan mereka. Tetapi Jessica memilih untuk berbohong karena jika ia berkata jujur yuri akan merasakan sakit..

Keesokan harinya..

Pagi sekali yuri sudah berada dirumah jessica.. hari ini Jessica akan pergi keseoul..

“yul..aku pergi yah??”

“hmm…iya..” ucap yuri berat.. sepertinya yuri belum siap merelakan Jessica pergi.. ia menarik tangan Jessica dan memeluknya. Ia berbisik..

“jessica.. sampai kapanpun aku masih mencintaimu.. aku akan menunggumu.. menunggu kau pulang dan menunggu kau akan mencintaiku..” bisik yuri, lalu melepaskan pelukan mereka.

Jessica tidak menjawab apa-apa..Hanya senyuman yang terjawab dari kata-kata yang yuri ucapkan.. yang membuat yuri mengambil kesimpulan dari senyum itu “iya yul..tunggulah..”

“nak..ayo kita pergi sekarang..” ucap appa Jessica.

“nee..appa..”

“sica..hati-hati..” ucap yuri sambil mengusap rambut Jessica lembut.

“iya yul. Aku pergi yah.”

Perlahan mobil yang ditumpangi Jessica melaju dan menghilang dari penglihatan yuri.

“sica… aku akan menunggumu..” gumam yuri..

Dan disinilah awal penantian terjadi…

TBC

Lanjut part 2 😀

About iamsonefanfic

my dream..... ^0^

Satu tanggapan »

  1. Ih,om tektek ada jga yaa 😀
    ksihan yul cinta’a bertepuk sblah tgan 😦
    tp dy ttap bjuang buat dpetin sica ..
    Hwaiting Yul 🙂

    Balas
  2. Semoga jessica sadar bahwa tidak ada yang mencintainya melebihi cinta yuri #eaaaa,author ini yulsic kan?bukan taecsic, pasang spanduk raksasa *buat yulsic bersatu,buka hati jessica untuk menerima yuri* buruan update thor,fighting!

    Balas
  3. Semoga ini YulSic O..O

    Balas
  4. Owalah~
    Kenapa Yul bertepuk sebelah tangan gini siy~ T___T
    Aku mw YulSic!!!! *nendang pintu sampe jebol*
    Lanjut ya thor~

    Om kotak2~ YO~ YOU DIE!!!!

    Balas
  5. wae??wae??wae….. teacyeon oppa wae mesti dia?? T.T
    huehuehuheuheuuueeee…. T.T
    kan jadi berasa nyata….
    yasutrah llaaahh…

    penasarann…
    .
    .
    .
    .
    .
    TBC

    gak ngaruh :p
    kan ada di tab samping.. yipppiiee… melesat kesebelah…. yes!!
    semangat!!

    Balas
  6. Huaaaaaaa tiwy akhirnya kau datang jugaaaaa…
    Hiks hiks kenapa hatiku berasa sakit juga yah ngeliat yul disini… Sabar yah yul, orang sabar di kasih sica baby hohoho
    Hmmm om kotak2 eksis deeeeh… Di mana2 buntutin yulsic mulu 😦
    Penasaraaaaan… Lanjut next chap aaaah… Author hwaiting!

    Balas
  7. author teganya kau membuat yul sengsara begitu#plak

    Udah gitu yul bertepuk sebelah tanganT.T

    Balas
  8. Hiks…hiks…hiks T_T
    sedih bnget prjalanan cinta Yuri~~
    cinta yg bertepuk sebelah tangan…. 😦

    Ayo Yul kalahkan teacyeon!!!
    and rebut Sica dari dia.
    YuRi jjang!!!!

    Lanjut…….

    Balas
  9. bner2 ga tega kl bca yuri n sica harus pisah. T_T

    Balas
  10. ga tega bca yuri n sica harus pisah.. T_T

    Balas
  11. Genrenya bukan yuri yah ???
    padahal kalo yuri bagus tuh ><

    Balas
  12. aigooo..
    gemes sendiri mbayangin sica ma yul kid..
    wakakakak

    waeee???
    knapa om kotak2 ada di sini…@@

    lanjut k sblh..

    Balas
  13. Waaaa jesica jahat banget sama yuri huhuhu

    Balas
  14. new silent readers

    omigod poor yuri.

    betah bgt menunggu dlm rasa sakit.
    hiks.

    Balas

Tinggalkan komentar