[Oneshoot] Because Love

yeye.. i’m back…^^ akhirnya ujiannya kelar juga..wkwkw..

sesuai janjiku.. yeye.. FF taeny but Yulti..hohoh ^^V..

mian kalo agak maksa yah ceritanya..hehe..

oke langsung saja.. cekidot..

Cast : Taeyeon, Tiffany, Yuri

Taeyeon POV

“senyumnya…” hanya bisa melihat dia dari kejahuan.. tak bisa mendekatinya, karena hati tak bisa dan takkan pernah bisa. Sesungguhnya ingin selalu berada didekatnya seperti dulu, menggandeng tangannya, merangkulnya, dan  mengucapkan kata sayang kepadanya. Tapi sepertinya itu takkan pernah terjadi lagi.. karena dia sudah menjadi milik orang lain, bukan milikku lagi.. cinta memang tak harus selalu memiliki.. ketika kita mencintai seseorang, kita akan rela melakukan sesuatu untuknya agar dia bahagia. Sakit memang.. tapi mau dikata apa.. demi melihatnya bahagia, aku rela melakukannya…. Aku memang orang yang bodoh, dibodohi oleh cinta.. yang rela kekasihnya direbut orang.. mau gimana lagi, mungkin pilihan dia yang terbaik untuknya bukan aku.. bukankah kita tak harus memaksakan seseorang mencintai kita?? Biarlah dia yang memilih.. memilih cintanya sendiri.. hanya bisa berusaha untuk mengikhlaskan walau itu takkan pernah bisa.. biarlah waktu yang akan menjawab…

“fany-ah… aku merindukanmu…aku merindukan senyummu..” hanya air mata yang mampu menetes setiap kali mengingatnya, mengingat kenangan bersama dirinya. Sungguh sampai sekarang pun aku  tak bisa melupakannya, aku masih sangat mencintainya..

“hmmm……”

Flashback.

“chagi….aaa”

“iya sayang ada apa??” kataku mengelus rambutnya.

“hehe.. nggak. Aku hanya memanggilmu…” katanya tersenyum. Akupun merangkulnya, dan tersenyum padanya.

“sayang.. ayo kita kencan…” kataku mengajaknya, karena dari tadi kami hanya berdiam diri dirumah..

“hmm… aku malas keluar, kita dirumah saja yah..” katanya.

“baiklah…” kataku. Aku tak pernah memaksakan dia jika ia tak mau. Aku selalu menuruti setiap keinginan dia, walau terkadang aku merasa menjadi bukan diriku sendiri.. tapi apapun akan kulakukan untuknya.

“chagi… besok aku ada acara reunian alumni sekolahku.. ikut denganku yah..”

“jam berapa??”

“jam 7 malam..”

“emm…sayang, sepertinya aku tak bisa.. aku ada janji dengan Yoona dan Sunny untuk melanjutkan project kampus..”

“oh.. ya sudah..” katanya, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah.

“hmm… kau marah..?”

“tidak,”

“terus??”

“ aku hanya merasa kau lebih mementingkan project kamu yang nggak jelas itu ketimbang aku.”

“hei..kenapa kau berkata seperti itu. Kau lebih penting fany-ah. Lebih penting dari segalanya.”

“sudalah..”

“iya-iya sayang, aku akan ikut kamu. Jangan marah..” kataku membujuknya.

“iya.” Jawabnya singkat.

“ih..jelek..” kataku mencubit pipinya karena dari tadi dia cemberut.

“aw..sakit…”

“hehe.. mian-mian.. jangan marah lagi tersenyumlah..” kataku mengelus pipinya.. ia lalu menoleh ke arahkau dan memberikan eye smilenya padaku.

“gitu donk..” jawabku tersenyum padanya.

“iya.. besok jangan telat menjemputku…” katanya.

“ baiklah sayang, sebelum jam 7 aku akan menjemputmu..”

Keesokan harinya.

Tiffany POV.

Hari ini aku ada acara reuni para alumni, dan sekarang aku sedang menunggu taeyeon. Kekasihku..

Ting..tong.ting..tong.. suara bel berbunyi.

“ah..itu pasti dia.” Dengan cepat aku mengambil tasku dan menemuinya.

“sayang, kau sudah siap??” ucapnya, akupun mengangguk.

“wah.. kau cantik sekali..” katanya tersenyum padaku.

“iya, sudah jangan menggodaku.. ayo kita berangkat..” ucapku.

“ayo..”

***

Begitu banyak alumni yang datang diacara ini.. dan aku bertemu para sahabat-sahabatku disini.. sudah lama kami tak berjumpa, mereka semua begitu banyak berubah..

“hua…. Fany ah…..” teriak salah satu sahabatku sooyoung lalu memelukku.

“hoaaa.. sooyoung….” Ucapku membalas pelukannya.. lalu sahabatku yang lain menghampiriku.

“hei fany-ah..” ucap Hyoyeon, lalu memelukku.

“ah..unnie… kau tambah cantik…” tambah seohyun.

“hehe..kau juga..” kataku sambil menunjukkan eye smile andalanku.

“ehem..ehem..” taeyeon berdehem karena merasa diabaikan.

“oya, kenalin  ini taeyeon. Taeyeon ini sahabatku, hyoyeon, sooyoung, dan Seohyun..” kataku, merekapun bersalaman satu persatu dengan taeyeon.

Taeyeon POV

Saat berbincang-bincang dengan fany dan sahabatnya, tiba-tiba handphoneku bergetar

“halo..”

“yakh..kim taeyeon.. kau dimana.” Teriak sunny

“yakh.. kau jangan teriak-teriak.. aku sedang menemani tiffany..”

“hei, kau sudah janji untuk bertemu hari ini.. aku dan Yoona sudah menunggu.. sudah 1 jam lebih kami menunggumu disini.. cepatlah kesini..” ucap sunny.

“mian.. kalian pulanglah…besok kita ketemuanya. Hari ini aku tak bisa.”

“kim taeyeonnnnn……” ucap sunny kesal..

“mianhe…”  jawabku lalu dia mematikan telponnya. Hmm sepertinya sunny marah padaku.. maafkan aku sunny-ah…

“dari siapa??” Tanya tiffany.

“sunny..” jawabku, lalu memasukkan handphoneku disaku celanaku.

“oh..” jawabnya singkat.. ia lalu melanjutkan berbincang bincang dengan para teman-temannya.. dan lagi-lagi aku terabaikan..

“fany-ah.. kami kesana dulu yah..” pamit teman-teman tiffany lalu meninggalkan kami.

“ah..iya..” balasnya.

Tiba-tiba seseorang yeoja mengkampiri kami

“hei..fany..” ucapnya tersenyum.

“yu..ri…” ucap  tiffany kaget.

Tiffany POV

“yuri…” jantungku berdegup kencang..aku kaget melihatnya disini. Bukankah dia sudah tak tinggal dikorea lagi. yang kudengar terakhir kali dia kuliah di jerman, kenapa dia ada disini..

“fany, apa kabar..?” katanya tersenyum padaku.

“ah..baik..” jawabku.

“lama kita tak berjumpa, wah.. kau banyak berubah.. tambah cantik..” ucapnya.

“hehe..biasa saja.. kau apa kabar?? Emm..bukannya kau tak tinggal disini lagi? kenapa kau ada disini??”

“iya, aku sedang merindukan korea makanya aku aku datang..hehe.. oya, dia??” kata yuri melihat kearah taeyeon.

“oya, taeyeon, kenalin ini yuri. Yuri ini taeyeon.” Kataku. Dan merekapun saling berjabat tangan.

Aku berbincang-bincang dengan yuri, sedangkan taeyeon asyik dengan handphonenya. Sepertinya teman-teman mereka membutuhkannya.. aku jadi kasihan padanya, gara-gara aku dia jadi membatalkan janjinya…

“taeyeon..”

“yah??”

“pergilah.. temanmu membutuhkanmu..”

“ah..nggak kok..” ucapnya berusaha tersenyum.

“hei, aku nggak apa-apa. Pergilah..”

“benar tak apa-apa??” katanya.

“iya.. pergilah..” kataku.

“baiklah, nanti aku jemput yah..”

“ah tak usah nanti aku pulang sama hyoyeon, sooyoung, dan Seohyun aja..” kataku.

“oh..baiklah. aku pergi.. dah..” katanya, pamit lalu pergi.

“fany.. pacarmu??” Tanya yuri, setelah taeyeon pergi.

“ah..teman..” kataku. Maaf taeyeon-ah. Aku tak bisa mengatakan kepada yuri kalau kau pacarku.. sebenarnya dulu aku dekat sekali dengannya bisa dibilang sudah seperti orang yang berpacaran.. aku menyukainya dan yuri sepertinya juga menyukaiku. tapi tak ada yang mengungkapkan cinta. Hingga akhirnya kita berpisah.

“oh… baguslah..”

“maksudnya??” tanyaku.

“ah..tak apa-apa hehe..” katanya tertawa. Aku hanya tersenyum melihatnya..

Acarapun dimulai. Dimulai dengan sambutan para panitia pelaksana dan para alumni. Tiba saatnya yuri untuk tampil. Yah, dia dulu adalah idola sekolah, dan sampai sekarang dia masih menjadi seorang idola. Yuripun naik keatas panggung..

“selamat malam semua.. hehe.. wah, senang bisa berjumpa dengan kalian lagi.. emm.. oke baiklah, aku akan menyanyikan sebuah lagu.. special untuk tiffany..” ucapnya tersenyum kearahku. Para orang pun bersorak, dan melihat kearahku. Aku hanya tersenyum malu, karena yuri menyebut namaku.

Jreeenggg… yuri menyetel gitarnya, lalu mulai memainkannya.

Oh her eyes, her eyes
Make the stars look like they’re not shining
Her hair, her hair
Falls perfectly without her trying

She’s so beautiful
And I tell her every day

Yeah I know, I know
When I compliment her
She wont believe me
And its so, its so
Sad to think she don’t see what I see

But every time she asks me do I look okay
I say

When I see your face
There’s not a thing that I would change
Cause you’re amazing
Just the way you are
And when you smile,
The whole world stops and stares for awhile
Cause girl you’re amazing
Just the way you are

Oh my good… yuri… menyayikan ini untukku?? Hoaaa.. senangnya.. aku suka lagu ini, apalagi dinyanyikan oleh yuri dengan gitar akustik dan suara merdunya. Jantungku berdegup kencang.. apa aku masih menyukainya.. kenapa aku seperti ini??

Setelah yuri selesai bernyanyi. Dia turun dan menghampiriku..

“fany-ah..”

“hmm??”

“lagu itu untukmu.. kau suka??” katanya.

“iya.. aku suka..” jawabku lalu tersenyum padanya.

Setelah acara selesai.. yuri menawarkanku untuk mengatarku pulang. Awalnya aku menolak tapi ia tetap memaksaku, mau tak mau aku menerima tawarannya.

***

Drrrtt…drrrtt… handphone ku bergetar. Taeyeon menelponku.

“haloo.. sayang..”

“kau sudah pulang??”

“iya. Nih mau tidur.”

“syukurlah.. maaf  yah tidak bisa menjemputmu.”

“iya, nggak apa-apa..”

“ya sudah tidurlah.. malam fany-ah..”

“iya… oya kau dimana??’
“ah.. aku masih melanjutkan projectku, ini harus cepat selesai..”

“oh.. ya sudah, kalau lelah istirahatlah..” kataku padanya.

“iya sayang.. tidurlah… love u.”

“iya.. love u 2”

Aku lalu menyelimuti diriku.. dan memejamkan mataku, tapi tiba-tiba handphoneku begetar lagi. kuraih handphone ku kulihat ada 1 pesan masuk.

“hei jamur..met tidur ^^ mimpi yang indah.. Yuri.”

What???? Yuri mengirim pesan padaku??? Dan dia masih memanggilku jamur? Panggilan kesayangan untukku… Hooaa senangnya sepertinya malam ini aku akan mimpi indah..

***

Semenjak aku bertemu denganya lagi, kami sering jalan berdua.. tanpa sepengetahuan taeyeon tentunya.. karena taeyeon pulang ke busan selama seminggu untuk bertemu ummanya.

Hingga pada suatu hari, sehabis jalan bersama.

fany..”

“yah..??”

“sepertinya aku harus mengatakannya sekarang?”

“maksudnya??”

“jadilah pacarku..” ucapnya. Yuri memang bukan tipe orang yang romantis, tapi aku menyukainya. Sikap cueknya itu yang aku suka. Berbeda sekali dengan taeyeon.. ups, aku jadi membanding-bandingkannya.

“ha??”

“jamur.. jadilah pacarku…” katanya setengah teriak.

“emm…”

“jawablah.”

“baiklah…” kataku tersenyum, lalu ia menarik tanganku dan memelukku. Dan sekarang aku resmi menjadi kekasih yuri.

***
Taeyeon POV

“hmm..tak terasa sudah seminggu aku tak bertemu dengannya, aku sudah sangat merindukannya…. Sesampainya diseoul, aku langsung kerumahnya untuk memberikan kejutan padanya..

Tok.tok.tok.. aku mengetuk pintu rumah tiffany, tapi tak ada jawaban, kupegang gagang pintunya dan ternyata tidak dikunci.. akupun masuk, dan mencari keberadaan tiffany..

“fany..fany..” panggilku.. tapi dia tak menjawab. Mungkin sedang tidur, Aku lalu membuka pintu kamarnya.. dan… aku tersentak kaget … saat melihat.. melihat tiffany bercumbu dengan seseorang…

“fany…” panggilku. Tiffany kaget melihatku dan menghentikan aktivitasnya..

“taeyeon…..” ucapnya kaget.

“apa maksudnya ini????” kataku setengah berteriak.. tiffany lalu beranjak dan berjalan mendekatiku.

“taeyeon.. mianhe..”

“fany.. kenapa???” tanyaku, sakit sekali rasanya.. tanpa terasa air mataku mengalir. Tiffany hanya diam tidak berkata apa-apa.

“aku tak percaya kau melakukan ini padaku…” kataku, lalu pergi. Tiffany menahan tanganku, tapi aku menepisnya dan pergi menginggalkannya.

***

“taeyeon… syukurlah kamu disini.. aku mencarimu kemana-mana” ucapnya. Lalu duduk disampingku.

“kau tak perlu mencariku. Aku tak pantas untuk dicari..”

“kenapa kau berkata seperti itu??”

“sejak kapan fany???” tanyaku padanya.

“maafkan aku taeyeon.. sungguh maafkan aku..”

“hmm… kenapa??? Kenapa kau tega melakukannya..”

“maaf…” hanya kata maaf yang mampu terucap dari bibir tiffany. Air mataku menetes, cepat-cepat aku menghapusnya.

“kau mencintainya???” tanyaku.. tiffany tak menjawab.

“jawablah, aku tak akan memarahimu..” kataku padanya. diapun mengganguk.

“hmm…” aku hanya mampu mengela nafas.

“kalau kau mau marah.. marahlah.. ini salahku..” katanya menundukkan kepalanya.

“untuk apa aku memarahimu.. bukan salahmu… salahku.. karena tak bisa membahagiakanmu, aku yang seharusnya minta maaf padamu, karena tak tahu cara membahagiakanmu sehingga kau berpaling..” kataku.. tiffany meteskan air matanya.

“sudah, jangan menagis.. bukan salahmu..” kataku mengusap air matanya.

“kau bodoh taeyeon..” ucapnya memukul pelan dadaku

“iya, aku memang bodoh…”

“iya memang, sampai-sampai pacarmu selingkuh kau tak bisa memarahinya..kau lemah…”

“aku tak bisa marah padamu fany-ah…kau tahu aku sangat-sangat mencintaimu.. walau kau menyakitiku berkali-kalipun, tetap aku tak bisa memarahimu..”ucapku.

“hmmm… terserah kamu lah..” katanya, kamipun terdiam… lama kami terdiam aku mulai berbicara.

“kamu bahagia??”

“ha??”

“apa kamu bahagia bersamanya??” tanyaku, tiffany tak menjawab.

“jawablah…”

“iya..”

“pergilah fany.. tinggalkan aku sendiri..” kataku.

“taeyeon…” ucapnya menatapku.

“pergilah….” Kataku.. ia lalu bangkit, lalu berjalan meninggalkanku… air mata yang dari tadi sempat aku tahan, kini tak terbendung lagi…  aku menangis sejadi-jadinya. Tak percaya hubunganku denganya hanya cukup berakhir sampai disini…

Flash back end

3 bulan kemudian

“lega rasanya melihatnya hari ini..” ucapku.. walau hanya melihatnya dari kejauhan setidaknya bisa mengobati rasa rinduku padanya.. tak terasa sudah 3 bulan aku berpisah dengannya. Ketika aku merindukannya.. aku selalu mengikutinya tanpa sepegetahuan dirnya… kulihat saat bersama yuri, ia dapat tertawa lepas, tanpa beban yang tak pernah kulihat sebelumnya… aku baru menyadari kalau selama ini ternyata dia tak pernah bahagia denganku.. sikapnya saat denganku dan sikapnya sekarang sungguh sangat berbeda..

“Taeyeon…” seseorang memanggilku, dan membuyarkan lamuanku.

“ah…hai..” kataku berusaha tersenyum.

“apa kabarmu?” katanya..

“ah..baik…” kataku,

“ah,,.. sayang.. ada es cream dibibrmu…” ucap yuri, lalu mengusap bibir tiffany dengan tangannya. Dan pemandangan yang kulihat membuat hatiku sangat-sangat panas.

“aku pergi…” kataku meniggalkannya…

2 hari kemudian..

Kucoba memberanikan diri untuk mengubunginya.. karena aku merindukannya.

“haloo…”

“ah…haloo…”

“taeyeon ini kau??”

“ah..ne..”

“ada apa??”

“nggk apa-apa..”

“sayang.. ayo kita pergi..” ucap seseorang, dan pasti itu yuri..

“ah..sepertinya aku menggangu..maaf…” aku lalu mematikan telponku..

Hmm… mendengar suaranya, sudah cukup.. sampai kapan hidupku akan seperti ini.. mencintai seseorang tapi dia tak mencintai  kita lagi??? sakit sekali rasanya… tiap hari hanya melihat dia dari kejauhan.. atau hanya mendengar suaranya tanpa bisa menyentuhnya

Malamnya aku pergi ke mini market, untuk membeli cemilan.. saat dijalan, aku melihat seseorang yang sangat aku kenal sendang bercumbu dengan wanita.

“itu kan yuri… dan?? Apa itu tiffany???” cepat –cepat aku mengambil handphoneku lalu menghubungi tiffany untuk memastikan itu dia atau wanita lain.

“haloo..”

“ah..fany-ah ini aku.. maaf menggangumu..”

“ah..tidak… ada apa??”

“ah..nggk apa-apa hehe. Hanya ingin menelponmu..kau dimana”

“oh.. aku dirumah… taeyeon??”

“yah??”

“bagaimana kabarmu??”

“baik..” jawabku.

“taeyeon, makanlah yang banyak.. aku melihatmu kau begitu kurus…”

“iya tiffany…. Dah dulu yah.. love u..”

“ah..maaf-maaf…” kataku tersadar mengucapkan kata love u padanya.

“hehe..iya taka pa-apa.. dah..”

“dah..” aku menutup telponnya.. aku masih melihat yuri bercumbu dengan wanita yang kuketahui bukan tiffany… sialan orang itu berani-beraninya dia menyakiti hati tiffany… aku terus mengamati mereka hingga akhirnya mereka berpisah.. akupun mengiuti yuri.. ternyata ia sehabis dengan wanita lain dia menemui tiffany..

“aku tak bisa biarkan ini terjadi, aku tak rela fany disakiti oleh dia” gumamku. kuliahat ia bertemu dengan tiffany dan memelukknya.. aku turun dari mobilku dan menghampirinya.. ku pegang bahunya dari belakang, dia menoleh.. lalu aku memukul wajahnya.. di terjatuh.. tiffany kaget melihatku tiba-tiba memukulnya..

“ba**ngan kau.. berani-beraninya kau berbuat ini kepada fany..” kataku.. aku terus memukulnya..

“taeyeon apa yang kau lakukan…hentikan..” katanya  memegang tanganku untuk menghentikanku.. tapi aku menepis hingga ia terjatuh.. berkali-kali aku memukul yuri.. hingga akhirnya

PLAAK…. Tiffany menamparku..

“sudah cukup..” katanya sambil menangis.. aku tak mengiraukannya.. kutarik yuri dan memegang kera bajunya, memukulnya sekali lagi.. dan

PLAK..PLAK…PLAAK..PLAAK…. tiffany menamparku berkali-kali dan akhirnya aku melepaskan yuri.. dengan cepat tiffany menghampiri yuri..

“sayang..kau tidak apa-apa??” katanya…

“fany, dia tak pantas untukmu…” kataku melihat tiffany yang sangat panik.

“cukup taeyeon… pergilah aku tak mau melihatmu..”

“kau tahu kelakuan kekasihmu itu… dia…”

“tak usah dijelaskan, aku tak butuh penjelasanmu.. pergilah..”

“suatu saaat, kau akan mengetahuinnya..” kataku, lalu pergi meninggalkannya..

Sejak saat itu, aku tak pernah melihat tiffany lagi..entah sekarang dia ada dimana aku tak tahu.. kucoba menelponnya tapi nonya sudah tak aktif, aku kerumahnya tetapi dia tak pernah keluar..

“hmm…mungkin sekarang sudah saatnya melupakan dirinya.. akan kucoba.. walau sulit..

karena cinta aku mengenal dirinya.. dan karena cinta aku kehilangan dirinya…

“Fany-ah walau sekarang aku tak dapat melihatmu dan bersamamu lagi.. tapi aku harap kamu bahagia.”

Saranghae….

END