[2shoot] Because Love 2 end

Cast : Taeyeon, Tiffany, Jessica, Yuri

Genre : Yuri, Romance

Yuri POV

“hmm.. aku tak bisa begini terus.. aku tak ingin menyakiti jessica dan tak ingin kehilangan tiffany.. tapi kenapa Jessica datang disaat aku sudah memiliki tiffany.. aku akui aku tak bisa menolak pesona dari Jessica.. aku menyukainya dan dia menyukaiku. Sampai suatu hari dia mengungkapkan cintanya padaku dan aku tak bisa menolaknya….

Flashback

1 bulan setelah aku resmi menjadi kekasih tiffany.. Jessica datang keapartementku, Saat membuka pintu tiba-tiba ia memelukku dan menciumku.. aku tersentak karena ia menciumku secara tiba-tiba.

“yuri.. maafkan aku.. aku tak bisa membohongi perasaanku sendiri aku mencintaimu yul…”

“Jessica..”

“iya yul.. aku mencintaimu… jadilah pacarku yul…” ucapnya.

“Jessica tapi….”

“saranghae yul…..” ucapnya menciumku lagi..

“hmm.. nado saranghae..” ucapku lalu membalas ciumannya..

Flashback end

Sejak saat itu, aku mengkhianati cintaku terhadap tiffany.. maafkan aku fany, aku mengkhianati cinta kita… tapi sekarang aku berniat untuk membuat suatu pengakuan kepadanya.. bahwa aku lebih memilihmu fany-ah..aku mencintaimu.. aku ingin serius kepadamu…

Drrrtt…drrrttt….drrrttt….. getaran hadphoneku membuyarkan lamuanku.

“haloo..”
“ah…cagi… kemana saja kamu?? Kenapa tak menelponku.. aku merindukanmu..”

“ah..fany..ah..” ucapku, lalu masuk ke kamar mandi takut Jessica mendengar percakapanku dengannya.

“maaf sayang… aku masih menemani umma.. baru juga aku pergi sebentar sudah merindukanku..hehe.. sudah makan??”

“belum.. kamu??”

“aku sudah.. sana makan dulu..”

“ne.. ya sudah.. dah dulu yah.. love u”

“iya.. love u 2” ucapku.

Setelah ditelpon tiffany.. aku menemui Jessica yang masih tidur karena kelelahan.

“sica…”

“hmm…”

“bangunlah…”

“nanti yul.. aku masih lelah..” ucapnya memelas.

“emm.. Jessica.. ada yang harus aku bicarakan..”

“hmm…”
“bangunlah dulu..”

“iya.. iya.. “ ia lalu bangkit dari tempat tidur dah duduk dipinggiran tempat tidur.

“mau ngomong apa sayang??”

“emm.. ini penting, dan aku ingin membuat suatu pengakuan..”

“maksudnya??”

“maafkan aku Jessica..”

“hei yul, ada apa denganmu?? Apa yang ingin kamu katakan?? Dan kenapa kamu minta maaf??”

“sica…” ucapku lalu menatapnya.

Jessica POV

“sica??” panggilnya dan ia menatapku. Sepertinya ini sangat serius.

“apa??”

“maafkan aku. Kita putus yah..” ucapnya. Aku tersentak dengan apa yang yuri ucapkan.

“hahaha.. yul, bercandamu tak lucu..” ucapku tertawa.

“aku tak bercanda Jessica. Aku serius.. maaf sepertinya hubungan kita sampai disini.”

“apa maksudmu??  Aku tak mengerti”

“maafkan aku.. sebenarnya aku sudah memiliki kekasih..”

“apa??? Yul… kau berbohong kan??? Aku Cuma satu-satunya kekasihmu kan??” ucapku, lalu berdiri dihadapannya.

“maafkan aku..” ucapnya tertunduk.

PLAK.. …

“kenapa yul?? Kenapa kau tega berbuat seperti ini padaku?? Apa salahku??” kataku dan akupun menangis. Yuri berdiri lalu memelukku.. aku mendorongnya..

“kau jahat..” ucapku memukul-mukul dadanya..

“maafkan aku Jessica… aku mencintainya..”

“apa cintaku ini belum cukup yul?? Yul, tolong aku tak ingin putus.. aku masih mencintaimu..”

“maaf aku tak bisa..” ucapnya.. aku sudah sangat marah dengan apa yang ia katakan.. semuanya sudah kuberikan..apa itu belum cukup..

PLAK…PLAK…PLAK… aku menamparnya berkali-kali.. aku membencinya.

“tamparlah Jessica.. sepuasmu.. aku pantas mendapatkannya..” ucapnya.

Aku lalu menamparnya berkali-kali sampai tanganku kesakitan dan pipinya sudah sangat memerah.. aku terduduk lemas.. dan menangis sejadi-jadinya.. aku tak menyangka hubunganku dengan yul, berakhir sampai disini, karena orang ketiga.. siapa orang itu.. siapa orang yang tega membuat hubunganku dengan yul menjadi hancur..

“Jessica.. jangan begini.. maafkan aku..” ucapnya lalu duduk didekatku..

“jangan mendekat.. aku membencimu.. sangat-sangat membencimu.. dan tak akan pernah memaafkanmu..”

“iya, aku terima kalau kau membenciku.. tapi please jangan begini..”

“apa pedulimu??? Kau bukan siapa-siapa aku lagi.. tak usah memperdulikanku.. dan lebih baik kau pergi.. aku tak ingin melihatmu lagi.. AKU MEMBENCIMU..” teriakku.

“Jessica.. please…”

“PERGI..” kataku..

“hmm.. baiklah aku pergi Jessica.. sekali lagi maafkan aku.. maafkan kesalahan yang kuperbuat.. aku yakin suatu saat nanti, kau akan menemukan seseorang yang lebih pantas..”

“aku tak butuh nasehatmu..  pergi kau dari sini..”

“iya..” katanya. Ia lalu berdiri dan berjalan keluar apartementku..

“AKU MEMBENCIMU YURI” teriakku.

***

1 minggu kemudian.

Taeyeon POV

“hari ini fany lagi apa yah??” gumamku. aku lalu meraih handphoneku dan menelponnya.

“halo..”

“ah..fany, lagi apa??”

“emm.. maaf taeyeon.. aku sangat sibuk sekarang..”

“oh.. bisa nanti kita ketemuan??”

“emm.. sepertinya tak bisa.. aku ada janji dengan yuri..”

“oh.. ya sudah.. maaf menganggumu..”

Aku lalu memutuskan telponku dengan tiffany.. hmm… padahal hari ini mau mengajak dia ke bawah pohon… tempat dimana aku dulu sering menghabiskan waktu bersamanya..

“ya sudah.. aku pergi sendiri saja..” gumamku. kulajukan mobilku menuju kesana.

***

Dari kejauhan aku melihat seseorang duduk dibawah pohon dengan tatapan yang kosong.. siapa orang itu, dari mana dia tahu tempat ini.. setahuku hanya aku dan tiffany yang mengetahuinya… aku lalu menghampirinya..

“emm..maaf.. anda siapa??” tegurku. Ia lalu mendogakkan kepalanya.. cukup cantik, dan matanya sembab. Sepertinya ia habis menangis.

“Apa kamu taeyeon??”

“ah..iya.. dari mana anda tau nama saya..??” tanyaku.

“di pohon ini ada ukiran namamu.. pasti ini tempat spesialmu kan?? Maaf yah aku menempatinya.”. ucapnya. Iya aku ingat dipohon ini tiffany pernah menuliskan namaku dan namanya..

“ah.. iya.. tak apa-apa..” ucapku tersenyum

“gomawo..” balasanya.

“boleh aku duduk??” ucapku.

“ah.. silahkan..” katanya, aku lalu duduk dan memandang hamparan rerumputan hijau yang membuat hati menjadi lebih tenang..

“emm…siapa namamu??” tanyaku memberanikan diri.

“Jessica imida..” ucapnya.

“oh.. salam kenal..” balasku. Dia hanya tersenyum… kami hanya terdiam… aku tak berani berkata apa-apa, sepertinya dia lagi ada masalah..

“KENAPA KAU JAHAT SEKALI PADAKU??? APA SALAHKU..” teriaknya membuat aku tersentak kaget.. lalu diapun menangis.

“kamu kenapa??” tanyaku.. ia tak menjawab ia hanya menangis.. aku kasihan melihat dia seperti itu.. walaupun aku baru mengenal dirinya, tapi melihat dia menangis.. aku bisa merasakan kesedihan yang dialaminya..

“nih..” kataku memberikan sapu tanganku untuknya.. tetapi dia tak mengambilnya. Ia hanya terus menangis.

“hei.. jangan menangis lagi.. jangan menutupi wajah cantikmu dengan air matamu..” ucapku. Ia hanya memandangku dengan tatapan kosong.

“ambilah… gadis secantik dirimu tak pantas untuk menangis..” ucapku. Ia lalu mengambil sapu tanganku dan mengusap air matanya.

“gomawo..”

***

“kamu tak pulang?? Sebentar lagi akan gelap” ucapku.

“pulanglah dulu.. aku nanti saja..”

“oke baiklah…” aku lalu bangkit dan berjalan pulang.. sebenarnya aku tak langsung pulang. Aku menunggunya di mobilku.. karena ku tahu jika sudah malam begini tak akan adalagi bus ataupun taksi yang lewat. 30 menit aku menunggunya, akhirnya dia muncul juga. Kulihat ia menunggu dihalte bis.. akupun menghampirinya..

“ayo naiklah..” ucapku.

“kamu?? Bukanya tadi sudah pulang..?”

“tentu saja belum.. sudah tak ada bus lagi jam segini. Ayo naiklah.. aku akan mengantarmu pulang..”

“ah..tidak usah.. aku tak ingin merepotkanmu..” ucapnya.

“kau mau semalaman tinggal disini.. naiklah..” ucapku.. iapun berjalan dan naik kemobilku..

“maaf merepotkanmu..”

“nggak.. kau tak merepotkanku sama sekali… dimana rumahmu??”

“ah..iya.. apartementku di jalan. XXX.”

“ah.. kebetulan… rumahku searah dengan apartementmu..” ucapku. Akupun melajukan mobilku dan mengantarkan dia pulang.

Jessica POV

Baik sekali yeoja ini.. hatinya terbuat dari apa?? di Jaman sekarang jarang sekali orang yang sebaik dia… dijalan kami hanya terdiam.. sesekali dia bertanya dan aku menjawab.

“sudah sampai..” ucapnya..

“ah..iya.. terima kasih sudah mengantarku..” ucapku.

“iya sama-sama” jawabnya sambil tersenyum.

“mau masuk??” tawarku.

“ah.. tidak usah hari sudah malam.. lain kali saja..” ucapnya.

“ya sudah, baiklah.. dah”

“iya. Aku pulang yah.. dah..” ucapnya.

***

Tak terasa 3 bulan sudah aku mengenal taeyeon.. dan sekarang dia adalah teman sekaligus sahabat terbaikku.. kisah cintanya sama sepertiku.. ditinggalkan orang yang dia cintai.. mengingat cerita taeyeon membuatku ingin menangis. Dia yang rela pacarnya direbut orang lain agar pacarnya bahagia.. hmm.. ingin seperti dia, bisa merelakan seseorang yang dicintai.. tapi rasanya aku belum bisa.. belum bisa merelakan yuri, aku masih sangat mencintainya dan takkan pernah rela ia bersama orang lain.

Drrtt..drrttt…drrrttt..

“haloo..”

“Jessica.. dimana kau?? Aku lapar… kemarilah.. masakkan aku sesuatu.”

“ah.. taeyeon-ah… aku tak mau.. kau masak sendiri saja”

“Jessica cantik deh.. ayolah.. kau mau aku mati karena kelaparan??”

“mati saja..hehehe…”

“yakh.. kau Jessica jung.. awas kau..”

“iya-iya… aku akan segera kesana dan memasakkaan sesuatu untukmu”

“hehe..gitu dunk. Jangan lama-lama.. aku menunggumu.. bye..”

“ bye.”

Aku menuju apartement Taeyeon.. saat dijalan aku melihat Yuri sedang bermesraan dengan wanita yang tidak aku kenal..

“apa ini kekasih yuri??” gumamku. aku lalu berjalan mendekatinya.

“Yul…” panggilku, yuri menoleh kearahku.

“ya..”

“dia siapa sayang.??” Tanya wanita disebelahnya.

“ah..bukan siapa-siapa.. ayo sayang kita pergi..permisi…” ucapnya lalu pergi meninggalkanku..

“mengapa yul… mengapa kau sangat tega kepadaku…?? kenapa sikapmu seperti itu..?? seolah –olah kau tak mengenalku..” tanpa terasa air mataku menetes.. sakit sekali rasanya melihat dia bersama orang lain.. aku masih sangat mencintainya dan masih berharap banyak kepadanya.. hujan turunpun tak kuperdulikan hanya terus berjalan tanpa arah dan terus menangis.. dan tak memperdulikan orang-orang yang melihatku.

Taeyeon POV

Sudah 1 jam lebih aku menunggu Jessica, tapi ia tak kunjung datang.

“aigo,…. Jessica dimana kau.. kau mau membunuhku???” gumamku. kuraih handphoneku dan menelponnya tapi hpnya tak aktif..

Tok..tok..tok…

“ah..itu pasti dia.. awas kau Jessica…” ucapku.. aku lalu berjalan untuk membuka pintu.

“astaga..jessica.. apa yang terjadi padamu???” ucapku kaget, karena Jessica dalam keadaan basah kuyup dan  dia menangis.. ia tak menjawab, hanya terus menangis tersedu-sedu.

“ayo masuk..” ucapku, lalu menarik tangannya..

“duduklah…” kataku. Iapun duduk dan aku berjalan mengambil handuk untuknya.

Aku menghampirinya dan mengeringkan rambutnya dengan handuk..

“taeyeon.. huhu..hu..hu…”

“kamu kenapa Jessica.?? Apa yang terjadi padamu??”

“aku melihatnya.. hiks..hiks…”

“siapa???” tanyaku, ia tak menjawab.. ia hanya memelukku..

“hei.. ceritakan padaku apa yang terjadi..” bisikku sambil mengelus rambutnya.. ia melepaskan pelukannya.. aku mengusap air matanya..

“aku melihat yuri…hiks..hiks..”

“dimana kau melihatnya??”

“dijalan.. dan dia bersama kekasihhnya taeyeon ah…….” Ucapnya.. sekarang aku mengerti kenapa dia menangis.

“sudalah Jessica.. lupakan dia..” ucapku berusaha menenangkannya..

“taeyeon-ah.. kenapa dia jahat sekali kepadaku. Aku bertemu dengannya dan dia pura-pura tak mengenalku…” ucapnya. Aku tak tau harus berkata apa lagi, karena aku mengerti apa yang dia rasakan sekarang.. pasti sangat sakit.. maafkan aku Jessica, sebagai temanmu aku tak bisa berbuat banyak.

Aku lalu menarik tangannya dan memeluknya.. hanya untuk menenangkannya, tak peduli bajuku akan basah karena memeluknya.. cukup lama aku memeluknya… ia melepaskannya dan menatapku..

“taeyeon-ah…??”

“hmm??”

“terima kasih…”

“hmm.. itulah kewajibanku Jessica..aku sahabatmu, dan aku tak ingin melihat sahabatku ini terus-terusan menangis” ucapku tersenyum dan mengelus pipinya..

“iya.. terima kasih disaat aku terpuruk seperti ini, kau selalu ada untukku..” ucapnya..

“iya sama-sama.. bukankah sebagai manusia kita harus saling membantu.. sudah jangan dipikirkan lagi.. masih banyak orang yang lebih baik dan lebih mencintaimu diluar sana.. mungkin Yuri bukan jodohmu, berusahalah untuk mengikhlaskannya seperti aku yang sekarang sudah bisa mengikhlaskan dia.. dan…” aku tersentak ucapanku terhenti, karena Jessica menciumku singkat.

“Jessica….”  Ucapku memegang bibirku. Jessica hanya tersenyum melihat wajah konyolku seperti ini.

Ia mendekatkan wajahnya lagi. dan lagi-lagi ia menciumku.. entah apa yang merasuki tubuhku, aku memejamkan mataku, dan menikmati ciuman yang ia berikan.. akupun membalas ciumannya.. aku menciumnya lembut, dan dia membalas. Kuberanikan diri untuk memasukkan lidahku kemulutnya dan dia menyambutnya.. cukup lama kami berciuman hingga sesuatu menghentikan kami.

Kreg…kreg..kreg….

Jessica melepaskan ciuman, lalu tertawa..

“hahahahahahahaha…. Taeyeon-ah sepertinya perutmu tak bisa diajak berkompromi..”

“yakh…itu gara-gara kamu yang telat datang, dan belum juga membuatkan aku makan.” Ucapku membela diri.

“he..he..he..he.. ne, ya sudah aku akan membuatkan makan untukmu.” Ucapnya lalu beranjak berdiri.

“Jessica??

“hmm??”

“gantilah bajumu, nanti kau sakit.. ada baju dilemariku pakailah..” ucapku.

“iya..” jawabnya. Diapun masuk kekamar mengganti pakaiannya dan masuk kedapur untuk memasak.

Apa yang terjadi padaku??? Kenapa saat Jessica menciumku aku tak menolak??? Apa aku menyukainya?? Ah.. tak mungkin.. tapi, kenapa disaat dia menciumku jantungku berdegup kencang?????? Akh…. Apa mungkin tanpa aku sadari aku mencintainya???

“aish……” aku mengacak-acak rambutku.. dengan pertanyaan yang ada dibenakku.. apa yang akan terjadi setelah ini??????

15 menit kemudian

“taeyeon-ah…” teriaknya.

“yah??”

“kemarilah.. sudah matang..”

Aku lalu berjalan kearah dapur.. rasanya gugup untuk bertemu dengannya.

“duduklah..” ucapnya, aku lalu duduk dan ia menyiapkan makan untukku.

“gomawo..” ucapku. Iapun duduk dihadapanku. Aku tak berani menatapnya, aku gugup melihatnya..

“hei..ada apa denganmu??” ucapnya.

“ah.. tidak..” ucapku, lalu menyantap makananku.. Jessica terus saja menatapku.

Aish…. Jessica jangan buat aku mati berdiri.. berhentilah menatapku..

“hahahaha… taeyeon, kamu gugup???” ucapnya tertawa.. aish.. dia tahu kalau aku gugup.

“tidak…”

“terus kenapa kau seperti ini..??”

“tidak apa-apa.. sudah makanlah.” Ucapku kesal.

***

1 minggu sejak kejadian itu  aku tak bertemu dengan Jessica. Kemana anak itu??? Menghilang  begitu saja..

Tidak tau apa kalau aku merindukannya..

“ha?? Kenapa aku merindukannya, biasanya juga ia tak ada aku biasa saja.. tapi kenapa sekarang  Saat ia tak ada disampingku aku merasa kehilangan?? Apa benar aku mencintainya??? Hmmmm…..

***

Jessica POV

Tok..tok..tok..

“siapa???” ucapku lalu berjalan membuka pintu.

“Jessica…”

“taeyeon.. ada apa kau datang kemari??” ucapnya. Ia lalu menarikku dan memelukku.

“aku merindukanmu..” bisiknya, aku tersenyum mendengar perkataannya. Dan membalas pelukannya.. lama kami saling berpelukan didepan pintu. Dan dia melepaskan pelukannya.

“masuklah..” ucapku. Iapun masuk. Dan aku menutup pintu.

“Jessica…”

“apa??”

“ada yang ingin kukatakan kepadamu.” Ucapnya.

“katakanlah..” ucapku.

“aku mencintaimu…” ucapnya, mendengarnya aku tersentak. Aku tak tau harus berkata apa.

“maaf.. kalau ini membuatmu kaget.. aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku.. seminggu tanpa kau disampingku sangat kurang rasanya, dan tanpa aku sadari aku telah mencintaimu.. maafkan aku Jessica…”

Taeyeon POV

“taeyeon-ah…” ia memanggilku dan aku menatapnya.

“nado.. saranghae…” ucapnya, mendengarnya aku langsung memeluknya.. air mataku tak dapat kubendung lagi, karena begitu bahagianya.. aku melepaskan pelukanku dan mengusap air mataku.

“Jessica.. maukah kau selalu ada disampingku menemaniku sampai akhir hayatku??”

“ne taeyeon-ah.. aku akan selalu ada disampingmu, menemanimu sampai akhir hayatmu..” ucapnya, aku memeluknya kembali.. aku mencintaimu Jessica.. terima kasih kau juga mencintaiku.

Dan Sekarang aku menemukan kebahagianku, tanpa sengaja aku bertemu dirinya dibawah pohon tempatku bersama tiffany dulu dan menjadi sahabatnya, dan sekarang tanpa kusadari aku telah mencintainya, dan tak ingin kehilangan dirinya… tiffany, sekarang aku sudah menemukan kebahagianku dan aku akan berusaha melupakanmu… semoga kau juga bahagia dengan kebahagianmu…

END—

hehe.. mian endingnya agak maksa  ^^V